Gelar Karya Seni Budaya dan Tradisi Lokal Sidoarjo, Smamita Tuai Apresiasi Dinas Pendidikan Jawa Timur 

yupan
Kamis, 17 April 2025 15:57 WIB
Pelaksana Tugas Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sidoarjo Dr Kiswanto SPd MPd mengapresiasi gelar karya Seni Budaya dan Tradisi Lokal Sidoarjo SMA Muhammadiyah 1 Taman. (Foto:Yuda/eNews)

Surabaya, eNews - Sebagai wujud kebinekaan, SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) menggelar karya Seni Budaya dan Tradisi Lokal Sidoarjo diikuti 633 siswa kelas X hingga XII dan 70 guru serta karyawan, Kamis (17/4/2025).

Kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi dari Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sidoarjo Dr Kiswanto SPd MPd.

"Kegiatan ini, pastinya membawa dampak yang baik untuk anak-anak kita. Dimana ditengah banyaknya perpecahan dan saling menyalahkan, mereka menggambarkan bagaimana kebersamaan dalam keberagaman di SMA Muhammadiyah bisa terbangun, saling menghargai dengan tujuan yang sama untuk kemajuan Sidoarjo," ujarnya.

Lebih lanjut Kiswanto menambahkan, ada tiga bekal yang bisa diberikan kepada para siswa yakni, pertama, belajar dari hati, semua berangkat dari hati. "Jadi olah rasa ini penting sekali dan arahnya pada karakter dan perilaku," tuturnya.

Kedua, kecerdasan, keterampilan, dan kompetensi anak dikembangkan, maka hidup akan seimbang. "Inilah keseimbangan dari pada materi dan spiritual yakni jiwa dan raganya, kita harapkan anak-anak kita menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang terampil, cerdas, memiliki imtaq dan ipteknya luar biasa," katanya.

Ketiga, sambung Kiswanto, adalah etos kerja, bagaimana semangat anak-anak yang luar biasa untuk menyambut tantangan Indonesia emas tahun 2045.

"Semoga dengan kegiatan ini akan melahirkan anak-anak yang kita harapkan, mempunyai toleransi tinggi, bisa hidup bersama dengan komunitas manapun, membentuk generasi siap menghadapi tantangan dimasa yang akan datang," harapnya.

Sementara itu, Direktur SMA Muhammadiyah 1 Taman Edwin Yogi Laayrananta MIKom menjelaskan bahwasanya agenda kegiatan tersebut dilaksanakan terkait dengan aktivitas gelar karya bagian dari P-5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).

Mengusung tema, "Kearifan Lokal Sidoarjo dalam Karya Seni dan Dolanan sebagai Wujud Kebinekaan Tunggal Ika Indonesia", kegiatan ini merupakan bentuk dari Proyek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila (P5) pada semester genap yang memfokuskan Kearifan Lokal dan Bhineka Tunggal Ika. 

"Selain itu, kegiatan P-5 ini kolaborasi dari beberapa materi pelajaran seni budaya, olahraga, bahasa jawa, PKWU, dan sejarah," katanya.


Keterangan foto: Para siswa kelas XII SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo menampilkan lelang bandeng, agenda karya Seni Budaya dan Tradisi Lokal Sidoarjo. (Foto:Yuda/eNews)

Lebih lanjut, Edwin Yogi menambahkan, pagelaran karya siswa yang ditampilkan dari kelas XI adalah, nyadran, jaran kepang, reog cemandi, tari ujung, lelang bandeng, ritual ruah desa, prosesi pernikahan adat Sidoarjo, dan dolanan tradisional, untuk para siswa kelas X sendiri diikutkan sebagai event organizer (EO).

"Sedangkan untuk penampilan drama dari kelas XII yakni, hasil kolaborasi dari mata pelajaran sebagai pemenuhan kewajiban penilaian praktik diantaranya, sebuah batasan, kadita sang putri laut selatan, harmoni dibalik seragam, betralya leads to ruin, cerita pulang sekolah, semasa SMA, dan kerikil di panggung kekuasaan," ungkapnya.

Untuk tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut, sambung Edwin Yogi, adalah untuk memberikan pendidikan selain kognitif kepada anak-anak terkait aktivitas sosial, kerjasama, termasuk upaya membuat acara, termasuk para siswa mencari nilai kegiatan P-5.

"Kami mengangkat kearifan lokal karena, pertama, kita semua bahkan saya sendiri masih kurang mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan budaya di Sidoarjo," jelasnya.

Kedua, lanjut Edwin Yogi, dalam rangka anak-anak belajar secara tidak langsung memahami keberagaman di Sidoarjo sehingga tidak mudah menyalahkan sesuai dengan pemahaman para siswa masing-masing.

"Yang ketiga, kita menjelaskan sebagai satu budaya, dimana anak-anak akhirnya bisa membedakan mana aktivitas kegiatan ibadah ritual, mana kegiatan budaya, sehingga mereka tahu dan bisa membedakan antara budaya dan aktivitas ritual keagamaan yang ada di Smamita," tegasnya.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo Ribut Wijoto SS, Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhamadiyah (PWM) Jatim Joko Susilo SHum MHum, Dosen S1 Pendidikan Sendratasik UNESA Syaiful Qadar Basri SPd MHum, Dosen S1 Pendidikan Sendratasik UNESA Ervin Nuriana SPd MPd, Pengawas Sekolah Sutris SPd MPd, Plt. Kepala Cabang Dinas Provinsi Jatim Wilayah Sidoarjo Dr  Kiswanto SPd MPd.

Baca Lainnya
Kiprah Muhammadiyah Sambikerep, Berdakwah di Barat Kota Surabaya
Anang Dony Irawan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Hari
Paguyuban AHASS Surabaya Gelar Halalbihalal
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 3 Hari