Guru BTQ MIMDATU Ikuti Pelatihan Kaidah Bahasa Al-Qur’an Metode UMMI Pertama di Surabaya

yupan
Selasa, 15 Juli 2025 15:47 WIB
Suasana Pelatihan Kaidah Bahasa Al - Qur'an (Foto : humas mimdatu)

Surabaya, eNews — Dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) di lingkungan madrasah, para guru BTQ MI Muhammadiyah 27 Surabaya (MIMDATU) mengikuti kegiatan Pelatihan Kaidah Bahasa Al-Qur’an (KBQ) Metode UMMI yang diselenggarakan selama tiga hari, terhitung sejak Selasa hingga Kamis, tanggal 8–10 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di ruang lantai 2 Gedung MIMDATU.

Pelatihan ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain, Mufti, yang merupakan trainer  UMMI. Dalam penyampaiannya, Mufti menjelaskan bahwa Kaidah Bahasa Al-Qur’an merupakan materi lanjutan dalam struktur pembelajaran Al-Qur’an. Materi ini dapat diterapkan setelah siswa menyelesaikan tahap tartil, dan dalam beberapa lembaga juga diimplementasikan setelah tahap turjuman.

“Berkenaan dengan Kaidah Bahasa Al-Qur’an, sebagaimana kita ketahui, materi ini adalah materi pasca—yakni tahap lanjutan—yang bisa diimplementasikan setelah tartil. Beberapa lembaga mengaplikasikannya setelah turjuman, dan itu diperkenankan,” terang Mufti, Selasa (15/7/2025).

Mufti juga menegaskan pentingnya KBQ sebagai indikator kemampuan siswa dalam memahami struktur bahasa Al-Qur’an. Ia mengatakan bahwa pelatihan ini juga bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat kesulitan dan kemudahan KBQ dalam proses belajar anak.

“KBQ ini bisa menjadi tolok ukur bagi guru dalam menilai sejauh mana kemudahan anak-anak memahami bahasa Al-Qur’an secara sistematis dan terarah,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mufti menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan program perdana di wilayah Surabaya yang secara khusus mengangkat tema KBQ non-turjuman. 

Ia berharap inisiatif ini menjadi langkah awal untuk memperluas metode tersebut ke berbagai madrasah lainnya.

“Ini adalah pelatihan pertama di Surabaya untuk KBQ tanpa tahap turjuman. Kita sedang memulai proyek bersama—untuk mengantarkan murid-murid kita belajar Kaidah Bahasa Al-Qur’an meskipun belum melewati tahap turjuman,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Mufti juga mengutarakan harapannya terhadap keberlanjutan program ini sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi Qur’ani yang unggul di masa depan.

“Saya berharap pelatihan ini menjadi media atau sarana untuk membangkitkan semangat anak-anak dalam belajar Al-Qur’an dan ilmu agama. Khususnya di lingkungan Muhammadiyah, kita ingin mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia,” ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan, Helpia, menyampaikan kesan positif selama mengikuti pelatihan. Ia mengaku sangat antusias dan menikmati setiap sesi dari awal hingga akhir kegiatan.

“Alhamdulillah, kami semua sangat semangat mengikuti kegiatan ini dari awal sampai selesai. Materinya berbobot, dan penyampaiannya mudah dipahami,” tutur Helpia.

Ia juga menambahkan bahwa ada momen menarik yang terjadi saat sesi praktik microteaching, di mana seorang guru baru mengalami kendala dalam menyampaikan materi karena menggunakan bahasa madura

“Ada satu sesi yang cukup menghibur sekaligus menantang, yaitu saat salah satu guru baru diminta praktik micro teaching namun menggunakan bahasa Madura,” pungkasnya sambil tersenyum.

Dengan terlaksananya pelatihan ini, MI Muhammadiyah 27 Surabaya berharap dapat menerapkan metode KBQ Metode UMMI secara lebih optimal dalam kegiatan pembelajaran BTQ, sekaligus menjadikannya sebagai langkah konkret dalam pembinaan karakter dan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan peserta didik.(cho)

Baca Lainnya
TK - SD - SMP SASANA BHAKTI, MERIAHKAN MPLS BERSAMA
Bijak Yuriswira
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Hari