Adinda Nurfadillah, Mahasiswa Interior Architecture UC, Ubah Limbah  menjadi  Produk Interior inovatif : Industri Turut Bangga

Armand
Senin, 14 Juli 2025 19:55 WIB
Istimewa

 

Surabaya, eNews - 9 Juli 2025, Di tengah keresahan terhadap limbah industri yang terus meningkat, seorang mahasiswa Tugas Akhir dari program Interior Architecture Universitas Ciputra (UC), Adinda Nurfadillah, membuktikan bahwa kreativitas dan kepedulian lingkungan bisa berjalan beriringan.

Melalui proyek tugas akhirnya, Adinda berhasil menciptakan satu set kursi living room yang seluruhnya terbuat dari limbah lantai dek berbahan polimer dari merek Duma.

Karya ini tidak hanya estetik dan fungsional, tetapi juga memiliki nilai ekonomi dan keberlanjutan tinggi, sehingga menarik perhatian dunia industri.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, Indonesia memproduksi lebih dari 67 juta ton limbah per tahun.

Di antara angka tersebut, limbah non-organik industri seperti sisa lantai dek berbahan polimer menjadi salah satu jenis yang belum banyak terserap atau dikelola secara kreatif. Melihat fakta tersebut, Adinda berinisiatif mengangkat limbah lantai dek yang tak terpakai menjadi bahan utama karya furniturnya.

Setelah melalui berbagai tahap eksplorasi, eksperimen, identifikasi material, hingga pengujian ergonomi dan kekuatan konstruksi, ia berhasil merancang kursi bergaya “Jengki” kontemporer  yang kokoh, nyaman, dan artistik.

Adinda menyusun ulang material limbah dengan pendekatan ergonomis dan estetika kontemporer.

Ia  mengindentifikasi  setipa material produksi dengan memanfaatkan potongan limbah Duma yang tidak lolos sortir pabrik, kemudian mengubahnya menjadi susunan pola-pola simetris sebagai kekuatan estetika produknya.

Tidak hanya menyelesaikan permasalahan desain, ia juga menawarkan gagasan yang lahir dari respons atas banyaknya persoalan lingkungan khususnya dalam mengelola limbah padat industri.

Dosen pembimbing Tugas Akhir, Dr.Sn. Tri Noviyanto P. Utomo, S.Sn., M.MT. yang akrab disapa Tommy menyatakan. “Saya salut  bahwa Adinda tidak hanya menyelesaikan tugas akhir dengan baik, tapi juga responsif terhadap isu-isu lingkungan yang keberlanjutan melalui karya desain. Ini bentuk kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 12: konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab,” ujar Tommy.


Karya ini bahkan membuat pihak industri Duma menyatakan ketertarikan atas hasil dari proses desain yang dijalani Andinda, bahkan mereka  mengunjungi arena pameran di lt 19 kampus Universitas Ciputra untuk melihat langsung hasil karya Adinda.


“Kami tentu senang, karena limbah kami bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna dan memiliki nilai jual. Karya Adinda ini menunjukkan bahwa limbah sebenarnya bisa diminimalisir asal ada inovasi dan kemauan,” ujar perwakilan dari pihak Duma.

Keberhasilan Adinda bukan hanya pencapaian pribadi, tapi juga refleksi dari pendekatan pendidikan Universitas Ciputra yang mendorong mahasiswa untuk menggabungkan creative thinking, entrepreneurial mindset, dan social responsibility dalam setiap karya.

Tommy berharap bahwa kolaborasi ini menjadi pintu masuk bagi kerjasama yang lebih luas, termasuk produksi massal produk berbasis daur ulang serta penciptaan ekosistem industri yang lebih bertanggung jawab.

Baca Lainnya