Harmoni Umat Beragama & Kick Off Wakaf di Surabaya, Menag: Enam Rumah Ibadah Berdampingan Wujud Toleransi dan Persatuan Bangsa

Andi Hariyadi
Kamis, 16 Oktober 2025 08:49 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - Keragaman dan penghormatan pada budaya menjadi fondasi kuat persatuan bangsa. Hal ini tercermin dalam acara Harmoni Umat Beragama Jawa Timur & Kick Off Wakaf Keabadian Cinta serta Wakaf Pelajar Madrasah Kota Surabaya, Selasa (14/10/2025), di Royal Residence Surabaya.

Acara dihadiri Menteri Agama Nasaruddin Umar, Asisten Gubernur Jawa Timur, FKUB se-Jawa Timur, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Kehadiran mereka disambut tari Barongsai dan Remo, yang menambah semarak perayaan budaya dan harmoni.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan sambutan selamat datang, menekankan Surabaya sebagai kota wakaf.

“Alhamdulillah malam ini Surabaya dihadiri Pak Menteri Agama RI beserta jajaran dalam acara Harmoni Umat Beragama & Kick Off Wakaf Keabadian Cinta serta Wakaf Pelajar Madrasah. Di Royal Residence ini telah berdiri enam rumah ibadah berdampingan sebagai bentuk kerukunan, toleransi, dan saling menghormati. Gerakan Wakaf Keabadian Cinta diharapkan menghadirkan hidup yang lebih berkah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Provinsi Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar menekankan pentingnya keragaman dan persatuan.

“Gerakan Wakaf Keabadian Cinta dari para mempelai untuk berwakaf akan membawa kebahagiaan, dan Wakaf Pelajar akan mencerdaskan bangsa. Semangat berwakaf hidup akan lebih berkah, sakinah, mawaddah, warahmah,” katanya.

Acara dimeriahkan pertunjukan Tari Saman, yang menampilkan gerakan cepat dan indah sebagai simbol kekayaan budaya bangsa. Selanjutnya dilakukan peresmian Gerakan Wakaf Keabadian Cinta dan Wakaf Pelajar, serta pemberian penghargaan dan bantuan Rp30 juta untuk Desa Sadar Kerukunan dari Probolinggo dan Kota Malang. Menteri Agama juga menyerahkan sertifikat rumah ibadah.

Dalam sambutannya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengaku bersyukur karena di sini berdiri enam rumah ibadah berdekatan.

“Ini sangat Indonesia. Lebih baik banyak rumah ibadah berdiri daripada rumah preman. Rumah ibadah memberi ketenangan dan kebahagiaan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya teladan Nabi Muhammad SAW dalam berinteraksi dengan umat beragama lain, penuh penghormatan, persaudaraan, dan kepedulian.

“Ketika melihat rumah ibadah rusak dan terbengkalai, Rasulullah memerintahkan untuk memberi bantuan. Kita perlu saling bertukar pengalaman untuk mengembangkan bantuan yang lebih baik,” imbuhnya.

Menteri Agama menekankan, keberagaman warna-warni kehidupan di Surabaya harus dijaga untuk memperkuat kerukunan, kebahagiaan hidup, dan persatuan bangsa Indonesia.

Baca Lainnya