MLH Muhammadiyah dan Lestari Projects Kerja Sama Dorong Edukasi Pengelolaan Hutan

M Arif'an
Kamis, 16 Oktober 2025 22:28 WIB
Istimewa

Jakarta, eNews — Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MLH PP Muhammadiyah) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Yayasan Prakarsa Wana Lestari (Lestari Projects), sebuah lembaga yang berfokus pada pelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat, dalam rangka memperkuat kerja sama di bidang edukasi dan literasi pengelolaan hutan.

Penandatanganan ini berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan sinergi antara nilai-nilai keagamaan, sosial, dan lingkungan dalam mendorong kesadaran publik terhadap pentingnya hutan bagi keberlanjutan kehidupan. Dalam nota kesepahaman tersebut, kedua pihak berkomitmen untuk:

1. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan terkait pengelolaan hutan berbasis keadilan ekologis.

2. Mendorong literasi lingkungan bagi kader Muhammadiyah, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas.

3. Melaksanakan riset kolaboratif serta kampanye publik tentang pelestarian hutan dan perubahan iklim.

Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung, SE., M.Si dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat dakwah lingkungan berbasis ilmu pengetahuan dan aksi nyata.

“Muhammadiyah memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan Islam berkemajuan yang peduli terhadap keberlanjutan bumi. Melalui kerja sama dengan Lestari Projects, kami ingin memperluas jangkauan edukasi lingkungan dan memperkuat kapasitas kader dalam pengelolaan hutan yang adil dan lestari,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Prakarsa Wana Lestari (Lestari Projects), Ion Worang, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Kerja sama dengan MLH PP Muhammadiyah menjadi momentum penting untuk menggabungkan potensi gerakan sosial keagamaan dan praktik konservasi modern. Kami yakin edukasi dan literasi adalah kunci perubahan perilaku menuju pengelolaan hutan yang berkelanjutan,” tuturnya.

Ruang lingkup kerja sama ini akan diimplementasikan melalui berbagai kegiatan seperti lokakarya, pembuatan modul pendidikan lingkungan, program sekolah hijau, serta pelatihan kader hutan berkemajuan di berbagai wilayah Indonesia.

Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, diharapkan terbentuk gerakan bersama untuk memperkuat kesadaran ekoteologis dan menumbuhkan generasi yang peduli terhadap keberlanjutan sumber daya alam Indonesia.

Baca Lainnya