Integrasi Adab dan AI: SD Muhammadiyah 2 Kirim Guru ke Pelatihan Kecerdasan Buatan UM Surabaya

Indira Yunia Evi
Jumat, 11 Juli 2025 13:53 WIB
Istimewa

SD Muhammadiyah 2 Surabaya Kirim Utusan di Pelatihan AI UM Surabaya

Surabaya, eNews – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, sebanyak 84 guru Sekolah Dasar (SD) dari seluruh Surabaya mengikuti program pelatihan intensif mengenai coding dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence - AI).

Pelatihan ini diprakarsai oleh Lembaga Digital dan Teknologi Informasi (LDTI) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.

Salah satu peserta yang hadir adalah Thou'an Mubarok, Wakil Kepala Sekolah bidang Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab dari Sekolah Adab Keshalihan SD Muhammadiyah 2 Surabaya.

Keikutsertaan SD Muhammadiyah 2 ini merupakan bagian dari komitmen strategis dan visi jangka panjang sekolah.

Sebagai lembaga yang berfokus pada pembentukan adab dan keshalihan, sekolah memandang penguasaan teknologi bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai alat yang harus dikuasai untuk berdakwah dan berkontribusi pada peradaban.

Komitmen ini diwujudkan dengan mempersiapkan para pendidik agar mampu mengintegrasikan nilai-nilai luhur dengan keterampilan masa depan. 

Tujuannya adalah untuk mencetak generasi pemimpin yang tidak hanya kokoh iman dan akhlaknya, tetapi juga cerdas, adaptif, dan mampu menjadi pelaku utama di era digital. Program pelatihan ini sendiri dirancang secara komprehensif selama tiga bulan.

Strukturnya terbagi dalam beberapa tahap: In-Service Training 1 (IN 1) selama lima hari, dilanjutkan dengan On-the-Job Training (OJT) di sekolah masing-masing, sesi In-Service Training 2 (IN 2), dan diakhiri dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Thou'an Mubarok, sebagai utusan sekolah, berbagi kesannya selama mengikuti tahap awal pelatihan.


"Pelatihan ini sungguh membuka cakrawala baru. Selama lima hari sesi IN 1, kami tidak hanya dibekali teori, tetapi juga praktik langsung yang mencerahkan," ujar Thou'an, Jumat (11/7/2025).

"Ini sejalan dengan komitmen sekolah kami. Saya sangat antusias untuk segera menerapkan ilmu ini di tahap OJT. Konsep pengajaran coding tanpa gawai sangat relevan untuk melatih logika dan pemecahan masalah, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari pembentukan karakter unggul sesuai visi Sekolah Adab Keshalihan," imbuhnya.

Dengan mengirimkan WAKA ISMUBA secara langsung, SD Muhammadiyah 2 Surabaya menegaskan bahwa inisiatif transformasi digital di lingkungan mereka akan selalu dipandu dan berlandaskan pada nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi utama pendidikan di sekolah tersebut. (Thouan Mubarok)

Baca Lainnya