Sidoarjo, eNews - SMP DAFI Sidoarjo adalah nama yang dikenal oleh kalangan masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Sidoarjo.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Baitul Mustaqim Nomor 1 RT 14 RW 03 Desa Sarirogo ini patut berbangga mendapatkan kehormatan internasional dalam sepanjang sejarah berdirinya sekolah tersebut.

SMP DAFI Sidoarjo yang mewakili Indonesia dapat melakukan kolaborasi dengan salah satu sekolah pilihan dari Jepang yaitu Ishimine High School Okinawa, Jepang. 

Kegiatan tersebut bernama “Online International Cultural Exchange Program 2025” yang sukses diselenggarakan oleh Tim Official World Classroom pada tanggal 18 Juni 2025 lalu melalui via zoom meeting dan apresiasi penghargaan diberikan pada tanggal 09 Juli 2025 kemarin.

Program ini diikuti oleh para santri pilihan kelas 7 dan 8 putra dan putri. Jumlah peserta santri pilihan yakni 17 yang terdiri dari 6 santri putri dan 11 santri putra.

Sedangkan para pelajar Ishimine Junior High School Okinawa ada 35 siswa yang dapat bergabung pada musim panas (summer) ini. 

Tim Guru Bahasa Inggris yang menjadi penanggung jawab kegiatan adalah Muhammad Rukhan Asrori, S.S.,Gr., Eka Reski Fauziah, S.Pd.,Gr. dan Lukman Setiawan, S.Pd.,Gr. telah mendampingi para santri putra dan putri di pondok masing-masing selama program tersebut dengan lancar dan sukses.  

Pembina Forum Santri Putri, Eka Reski Fauziah menyampaikan motivasinya dalam kegiatan adalah untuk membuka wawasan para santri jika belajar bahasa itu sangat penting dan bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan.

“Kegiatan forum internasional santri putri berlangsung di Pondok DAFI Sarirogo dan suasananya seru serta aktif”, ungkapnya, Jumat (11/7/2025).

Hal senada yang terjadi di forum internasional santri putra di Pondok DAFI Anggaswangi. Lukman Setiawan, S.Pd.,Gr. selaku pembina forum santri putra menyampaikan tentang latar belakang adanya kegiatan ini adalah SMP DAFI Sidoarjo mempunyai kelas bilingual sehingga Online International Cultural Exchange Program merupakan salah satu bukti nyata implementasi ilmu bahasa Inggris yang di dapat di kelas bilingual dalam berkomunikasi langsung dengan para pelajar dari Jepang. 

Lukman menambahkan agendanya adalah memperkenalkan budaya dari kedua negara tersebut, Indonesia dan Jepang.

Murid Jepang memperkenalkan budaya mereka, dan murid kami antusias menanyakan hal-hal menarik dari budaya Jepang tersebut.

Santri Dafi juga memperkenalkan budaya Indonesia seperti Batik, Wayang, Candi Borobudur, serta beberapa warisan budaya Indonesia lainnya. 

Hal ini terbukti adanya ungkapan bahagia dari salah satu santri putri, Sara Khalila Gumilar Kelas VIII-D. Ia menyampaikan bahwa berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa-siswa Jepang dan saling berbagi kultur, minat dan bakat. 

“Saya dapat mengikuti lagi program WorldClassroom dan bertemu langsung dengan para pelajar dari Jepang”, harapnya.

Eka, pembina santri putri dalam kegiatan tersebut menyampaikan harapannya untuk bisa mengikuti kegiatan serupa secara konsisten dan berkelanjutan serta melibatkan  mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan internasional yang lain dimana bisa menambah pengalaman dan wawasan mereka.

Lukman, pembina santri putra mengaku juga sangat berkesan dan bangga ternyata kemampuan speaking santri SMP DAFI sangat baik dari segi kefasihan dan pelafalannya.

“Hal ini bisa menjadi konsen kami untuk melibatkan mereka kembali di forum-forum internasional lainnya”, tegas Lukman.

Rukhan selaku ketua tim kegiatan ini bertekad untuk melanjutkan program seperti ini bagi para santri yang memiliki minat dan bakat yang luar di bidang bahasa inggris untuk diikutsertakan dalam forum Internasional lain, salah satunya Global Youth Forum yang diselenggarakan oleh University of Melbourne Australia pada bulan September 2025 mendatang. 

Kepala SMP DAFI Sidoarjo, Uswatun Aisah, S.Pi.,S.Pd.,Gr. juga mengapresiasi dan menyampaikan rasa sangat bangga atas suksesnya Program Pertukaran Budaya Internasional yang telah terselenggara dengan baik antara SMP DAFI dan Ishimine Junior High School Okinawa, Jepang. 

“Kegiatan ini menjadi pengalaman yang luar biasa bagi seluruh peserta didik, guru pendamping, dan seluruh pihak yang terlibat”, tuturnya.

Ia juga menyampaikan kesannya bahwa program ini bukan hanya menjadi ajang memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya budaya pesantren dan keislaman, kepada teman-teman dari Jepang, tetapi juga membuka wawasan siswa kita tentang keberagaman budaya dunia, cara berpikir global, dan pentingnya sikap saling menghargai perbedaan. 

Senada dengan harapannya adalah jadikan pengalaman ini sebagai pijakan untuk terus meningkatkan kemampuan berbahasa asing, rasa percaya diri, serta kepedulian terhadap persahabatan internasional. 

“Semoga semangat kolaborasi dan toleransi yang sudah terjalin dapat terus kita kembangkan di masa depan”, tegasnya.