Kajian Muhammadiyah Ranting Genting Cabang Asemrowo, Ini Bahasannya 

Dzanur Roin
Rabu, 24 Juli 2024 14:53 WIB
Foto: Istimewa

Surabaya, eNews - Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Genting Cabang Asemrowo Kota Surabaya rutin mengadakan kajian setiap bulan sekali. Bertempat di rumah bapak M Irfani Jalan Genting I / 8 D Surabaya, Ahad 21/7/2024).

Hadir dalam kajian tersebut Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Asemrowo, segenap pimpinan ranting Genting serta jamaah dari masjid Al-Qolam. Sebagai pembicara adalah ustadz Muhammad Al-Farobi. 

Ustadz Al-Farobi menceritakan kisah Nabi Musa AS sedang melarikan diri dari Fir'aun dan tentaranya. Iapun sampai di negeri yang bernama Madyan tersebut Nabi Musa melihat sekelompok orang sedang berebut air minum untuk ternak mereka di sebuah sumber mata air. 

Di sana Nabi Musa AS melihat dua orang wanita yang hanya menunggu para lelaki selesai berebut air. Karena penasaran nabi Musa AS menghampiri mereka dan bertanya, mengapa mereka mengambil ternak bersama kaum lelaki. Wanita tersebut menjawab bahwa ayahnya sudah tua dan tidak mampu lagi mengambil air. 

Kemudian nabi Musa pun menolongnya dan memberi minum ternak yang dimiliki oleh keluarga wanita tadi. Setelah selesai, nabi Musa beristirahat di sebuah pohon sembari berdoa kepada Allah untuk meminta petunjuk.

Kedua wanita tersebut menceritakan tentang peristiwa yang telah terjadi kepada Ayahnya yang tak lain adalah nabi Syuaib AS dan memerintahkan untuk di ajak kerumahnya. Sepanjang perjalanan Nabi Musa AS berada di depan, yang perempuan mengarahkan arah rumahnya dengan cara melempar batu. 

Sampailah mereka semua di rumah nabi Syuaib, dan nabi Musa menceritakan kejadian yang dialaminya hingga alasan mengapa dirinya berlari dari Fir'aun dan tentaranya. Nabi Syuaib pun berkata kepada Nabi Musa AS. "Sekarang engkau aman dan selamat dari kejaran Fir'aun".

Salah satu putri nabi Syuaib meminta ayahnya untuk mengangkat nabi Musa sebagai pegawai dan mengurus ternaknya. Sebagaimana termaktub dalam surat Al-Qashash ayat 26. Yang artinya "Dan salah seorang dari kedua (perempuan ) itu berkata 'wahai ayahku! jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya. 

"Ayat inilah yang menginspirasi para HRD di perusahaan-perusahaan saat mencari karyawan. Yaitu orang yang kuat dan dapat di percaya. Kuat fisiknya, kuat jasmaninya, kuat ototnya, dan juga kuat akalnya," tandas ustadz Farobi. (roin)

Baca Lainnya
Lantangkan Suara Dakwah, Menjadi Pelopor Digital Aktivisme
Florence Melodia Rahma Devi
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
PR IPM SMP Muhammadiyah 16 Surabaya Gelar Musyran 
Moh Hal Aftarif Kot Pradana
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Tetap Membara Meski LBSO PCA Genteng Tak Juara
Indira Yunia Evi
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Lazismu Surabaya Gelar Amil Camp 2024
Yusuf Dwipa Wijaya
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan