Kajian SD Muhlas Ulas Guru Sebagai Pencetak Kader Muhammadiyah

NS
Sabtu, 2 Agustus 2025 16:18 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - Sekolah Prestasi SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) mengadakan kajian pendidikan menghadirkan narasumber Najib Sulhan, Ketua PCM Mulyorejo dengan tema, "Guru Sebagai Pencetak Kader Muhammadiyah". Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Majelis Dikdasmen PCM Krembangan, Dr. Izza Anshory, Sabtu (2/8/2025).

Kepala SD Muhlas Mursiah SAg MPd memberikan apresiasi kepada guru dalam kajian ini. Bahkan ia pun sengaja mengundang guru-guru SMP Muhammadiyah 11 Surabaya (SMP Muven).

"Sengaja dalam kegiatan ini kami mengundang semua guru SMP Muhammadiyah 11 Surabaya. Selain untuk mewujudkan visi dan misi di PCM Dupak Bangunsari, juga membangun kolaborasi serta menguatkan ukhuwah," ujarnya.

"Pengajian keIslaman dan Kemuhammadiyahan ini tidak hanya sebagai penguat spiritual. Juga untuk menyamakan frekuensi dalam membangun generasi berkemajuan dan berakhlakul karimah," imbuhnya.

Sementara itu, ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Krembangan Surabaya Dr. Izza Anshori lebih banyak memberikan motivasi agar bapak dan ibu guru terlibat berorganisasi di daerah tempat tinggalnya masing-masing.

"Jangan lelah berbuat baik. Selesai mengerjakan satu urusan, maka kerjakan urusan lainnya," ujarnya.

Ia pun mengajak agar guru lebih aktif dan produktif. Tidak hanya menjadi guru, juga aktif dalam berorganisasi.

Sebagai nara sumber, Najib Sulhan mengawali dengan mengenalkan keluarganya yang aktif dalam ber-Muhammadiyah.

"Istri saya aktif di PDA Kota Surabaya. Saya juga memiliki 5 anak. Pertama pernah menjadi ketua PCNA Mulyorejo. Anak kedua pernah menjadi pengurus PR IPM. Ada tiga lagi masih berada di pondok dan di SD," ungkapnya.

"Sesungguhnya muhammadiyah akan melahirkan kader yang bisa menggerakkan organisasi melalui kaderisasi," ujarnya.

"Pengkaderan yang efektif bisa dilakukan di lingkungan keluarga. Selain itu bisa dilakukan di ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah. Ada dua amal usaha yang bisa  mencetak kader Muhammadiyah, yaitu melalui sekolah dan di masjid," imbuhnya.

Menurut Najib Sulhan bahwa perkaderan yang dilakukan di sekolah lebih mudah karena ada guru yang mendampingi. Guru bisa sebagai role model bagi siswa. Sekolah juga bisa membuat sistem.

Justru yang dikritisi oleh Najib Sulhan bahwa perlu dikuatkan lagi kader yang berbasis masjid. Masih banyak kader dari angkatan muda yang jarang tampak di masjid, terutama sebagai pengurus. 

"Ini harus diingatkan agar sandarannya lebih kuat," tuturnya.

Pada penghujung ceramah, Ketua PCM Mulyorejo berpesan agar guru-guru tidak hanya bekerja di Muhammadiyah, tetapi turut menghidupkan Muhammadiyah. Para guru mengajak keluarga untuk aktif ber-Muhammadiyah di tempat tinggal masing-masing.

"Mohon Ibu kepala sekolah untuk mendata guru. Saat ini berada di mana? Lalu aktif ber-Muhammadiyah di ranting, cabang, atau di daerah mana? Dengan demikian, selain guru bekerja di Muhammadiyah juga turut menghidup-hidupi Muhammadiyah yang kita cintai bersama," pungkasnya.

Baca Lainnya
Airud Challenge 2025
Armand
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 6 Jam