Kelompok 27 KKN UM Surabaya Resmi Pamit dari Warga Dusun Josuman Desa Nglinggo

yupan
Sabtu, 16 Agustus 2025 19:07 WIB
Istimewa

Nganjuk, eNews - Suasana haru menyelimuti Dusun Josuman, Desa Nglinggo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Nganjuk pada Jum'at (15/08/2025). Setelah lebih dari satu bulan hidup berdampingan dengan masyarakat, Kelompok 27 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya akhirnya harus berpamitan kepada warga setempat.

Selama menjalankan pengabdian, para mahasiswa ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Mereka tidak hanya hadir sebagai pelaksana program kerja, tetapi juga sebagai sahabat, saudara, dan keluarga baru bagi warga Dusun Josuman. Momen pamitan ini pun menjadi pengingat bahwa kebersamaan yang terjalin dalam kurun waktu singkat mampu meninggalkan kesan yang dalam.

Sejak awal kedatangan, Kelompok 27 disambut hangat oleh warga. Program kerja yang dijalankan pun cukup beragam, mulai dari pendampingan belajar untuk anak-anak sekolah dasar, pelatihan pemanfaatan teknologi tepat guna, penguatan administrasi desa, penyuluhan kesehatan, hingga kegiatan sosial dan keagamaan. Semua itu dilakukan dengan semangat kolaborasi bersama masyarakat.

Ketua Kelompok 27 Deni Muriawan dalam sambutannya, menyampaikan rasa syukur atas pengalaman yang diperoleh. “Kami sangat bersyukur bisa ditempatkan di Dusun Josuman. Bapak dan Ibu warga di sini menerima kami dengan tangan terbuka. Banyak nilai kehidupan yang kami pelajari langsung dari masyarakat. Semoga apa yang kami lakukan, meski sederhana, bisa memberi manfaat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Acara perpisahan yang sederhana namun penuh makna ini turut dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, serta warga dari berbagai kalangan. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa keberadaan mahasiswa KKN telah memberi warna tersendiri bagi desa.

Kepala Dusun Josuman Bapak Suharno dalam sambutannya, juga mengungkapkan apresiasinya. “Selama satu bulan ini, kami merasa anak-anak KKN sudah seperti keluarga sendiri. Mereka membantu masyarakat dengan tulus, dari mengajari anak-anak mengaji hingga mengenalkan teknologi baru. Kami berterima kasih, semoga bekal pengalaman di sini bisa menjadi modal berharga untuk masa depan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Nglinggo Bapak Dian Raga Berbudiyanto menambahkan pesan khusus. “Kami atas nama pemerintah desa mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Surabaya, khususnya Kelompok 27. Kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu kami, baik dalam aspek pendidikan, sosial, maupun pemberdayaan masyarakat. Kami berharap tali silaturahmi ini tidak berhenti di sini. Pintu Desa Nglinggo selalu terbuka jika kelak mereka ingin kembali,” tutur Kepala Desa dalam sambutannya.

Acara pamitan ditutup dengan penyerahan cendera mata dari mahasiswa kepada warga dusun, sebagai simbol kenangan dan ucapan terima kasih. Tidak sedikit warga yang meneteskan air mata ketika berpelukan dengan para mahasiswa, yang selama ini telah menemani aktivitas sehari-hari mereka.

Doa bersama pun dipanjatkan agar hubungan baik ini tetap terjaga. Meski terpisah oleh waktu dan jarak, warga dan mahasiswa KKN berjanji akan tetap saling mendukung dan mengingat kebersamaan yang pernah terjalin.

Kebersamaan singkat antara Kelompok 27 KKN UM Surabaya dan warga Dusun Josuman, Desa Nglinggo membuktikan bahwa pengabdian bukan hanya tentang program kerja, melainkan juga tentang menjalin ikatan kemanusiaan. Meski harus berpisah, nilai persaudaraan yang terjalin diharapkan akan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa maupun masyarakat. (Aditya Fadel)

Baca Lainnya