Surabaya, eNews - Masa depan bukanlah sekadar garis lurus yang harus dilalui, melainkan ruang penuh peluang yang menunggu untuk dijelajahi.

Tahun ini, Panti Asuhan Muhammadiyah Pagesangan Surabaya menorehkan capaian yang membanggakan.

Tujuh anak binaannya diterima di berbagai perguruan tinggi melalui jalur beasiswa penuh. Sebuah pencapaian yang tidak hanya mengangkat nama mereka, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang arti ketekunan, harapan, dan semangat pantang menyerah.

Jejak Baru yang Menginspirasi
Ketika banyak anak muda masih bimbang dalam menentukan arah masa depan, ketujuh anak binaan ini, yakni Fania Manda, Hani, Viona, Ajeng, Nisa, Nizar dan Selfia justru menorehkan langkah pasti.

Ada yang diterima di kampus unggulan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada Fakultas Psikologi dan Fakultas Manajemen. Ada pula yang menempuh Kuliah  di Universitas Bhayangkara (Ubhara) Polda Jatim pada jurusan Ekonomi Pembangunan.

Sementara itu, satu lagi diterima di STIE Yapan Surabaya dengan jurusan Manajemen.

Setiap jurusan yang dipilih bukan hanya sekadar nama fakultas atau program studi, tetapi jalan yang mereka yakini sebagai bekal untuk masa depan. Psikologi mengajarkan pemahaman tentang manusia, Manajemen membentuk keterampilan kepemimpinan, sementara Ekonomi Pembangunan melatih kepekaan terhadap kemajuan bangsa.

Semua itu adalah fondasi yang akan mengantarkan mereka menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi lingkungannya.

Panti Asuhan Muhammadiyah Pagesangan sebagai Rumah Semangat Pencapaian ini tentu tidak lahir begitu saja. Panti Asuhan Muhammadiyah sebagai tempat tumbuh kembang mereka bukan hanya sekadar ruang untuk menempa diri, tetapi juga rumah semangat.

Di sanalah anak-anak belajar arti disiplin, tanggung jawab, doa, dan saling mendukung.

Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Pagesangan Jintung Marsudi, menegaskan bahwa pendidikan adalah prioritas utama.

Program "30 Kader Anak Kuliah” yang ia gagas bukan sekadar target angka, melainkan cita-cita besar untuk menyiapkan  anak memiliki bekal untuk menatap masa depan dengan percaya diri.

Tahun 2025 ini, keberhasilan tujuh anak melangkah ke perguruan tinggi adalah bagian dari wujud nyata bahwa cita-cita itu bukan sekadar impian, melainkan kenyataan yang dapat diraih Bersama dan lengkaplah target “30 Kader Anak Kuliah” tahun ini.

"Pendidikan sebagai Jalan Keberanian Pendidikan adalah keberanian untuk melangkah lebih jauh dari batas yang pernah dibayangkan. Bagi anak-anak binaan ini, diterima di perguruan tinggi bukan hanya kemenangan personal, tetapi juga simbol bahwa setiap generasi berhak untuk bermimpi besar," kata Jintung kepada awak media eNews.id, Jumat (3/10/2025).

Mereka tidak sekadar belajar demi memperoleh gelar, tetapi sedang menyiapkan diri untuk menjadi generasi yang siap berkontribusi.

"Kuliah adalah pintu gerbang yang membuka wawasan lebih luas, melatih kemandirian, sekaligus membentuk pribadi yang tangguh menghadapi tantangan zaman," tegas Jintung.

Inspirasi untuk Anak-Anak Lain
Kisah tujuh anak ini adalah inspirasi nyata bagi teman-teman mereka di panti dan bagi generasi muda pada umumnya. Bahwa setiap orang, tanpa melihat latar belakangnya, memiliki kesempatan untuk menorehkan prestasi.

"Semangat mereka menjadi teladan bahwa kerja keras, doa, serta dukungan dari orang-orang sekitar mampu mengubah jalan hidup," ungkap Jintung.

Setiap langkah mereka di perguruan tinggi kelak akan menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah cahaya. Cahaya itu tidak hanya menerangi diri sendiri, tetapi juga akan memantul untuk menerangi jalan orang lain.

Dukungan yang Tidak Ternilai
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Kampus-kampus yang membuka kesempatan melalui program beasiswa, para pengasuh panti yang mendidik dengan penuh kesabaran, hingga para Donatur yang ikut mendoakan.

"Semua itu menjadi jembatan yang mengantarkan anak-anak panti menuju masa depan," pungkasnya.