Mengenali Mindset di Acara Hero In The Making Bersama IPM
Kaysan Nawfal Ali
Sabtu, 16 November 2024 20:38 WIB
Surabaya, eNews - Mengenali apa itu mindset dan mindset pahlawan bersama Abdul Malik Nasrullah MM biasa di panggil Anas, Direktur Softskill Academy dalam kegiatan "Hero In The Making" bersama IPM di GKB Nano Universitas Airlangga (UNAIR) kampus C pada Sabtu (16/11/2024).
Sebelum memasuki materi, Anas bercerita bahwa ia di keluarganya di panggil Anas, karena memiliki arti anak soleh.
Anas menjelaskan bahwa tim softskill academy datang ke Surabaya karena merasa resah dengan generasi sekarang ini, karena itu Soft skill Academy mengajak IPM untuk bekerja sama membentuk generasi yang memiliki mindset pahlawan.
"Menjadi pahlawan itu tidak pasti, tapi pergerakannya pasti," ungkapnya.
Masuk kepada materi, Anas menjelaskan perbedaan soft skill dan hard skill, soft skill adalah skill halus, dan hard skill adalah skill kasar.
Dalam materi, ia menjelaskan apa itu mindset pahlawan. Ia mengatakan bahwa pahlawan terbentuk dari heroisme bukan egoisme, heroisme adalah rasa peduli kepada orang lain, sedangkan egois adalah rasa peduli terhadap diri sendiri.
Setelah menjelaskan tentang mindset pahlawan, ia menjelaskan lebih jauh terkait apa itu mindset? untuk menjawab hal tersebut ia memberikan perintah kepada peserta untuk menggambar sebuah segitiga sama kaki, dan menggambarnya lagi, lalu menggambar sebuah lingkaran sehingga kedua segitiga masuk kedalam lingkaran, dan menambahkan garis.
"Apa yang kalian gambar itu sebuah mindset, semua pasti akan berbeda cara gambarnya, dan itulah yang di namakan mindset," jelasnya.
Lanjut Anas menjelaskan,.apa perbedaan mind dengan brain, brain cenderung akan lebih berani.
"Orang akan merasa lebih kuat jika menggunakan brain saja, contoh jika ketemu kecoak, dia akan merasa tidak takut dan berani karena badannya lebih besar darinya, itulah brain," ujarnya.
Dan mind itu mengontrol apa yang kita lakukan, "nah ini, misal kita saat ketemu kecoak di kamar mandi, kebanyakan orang akan menjerit, itulah mind, karena mereka merasa takut, dan itu akan mempengaruhi semuanya."
Lanjut Anas berkata bahwa riset 80% menjelaskan mind lebih kuat daripada brain, karena mindset mempengaruhi sikap, perilaku, pandangan dan bahkan menentukan masa depan manusia.
"Masa mana yang paling penting? masa kini, masalalu tidak akan kembali walau bisa menjadi pembelajaran, masa depan blum pasti," pungkasnya.
Sebelum menutup materi, ia menyampaikan bahwa seorang pelajar, pekerja, dan lain lain, harus menerapkan mindset yang bagus kenapa demikian karena tuhan sesuai persangkaan hambanya.
Baca Lainnya
Kejari Surabaya Musnahkan Barang Bukti Narkoba hingga Uang Palsu
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Jam
Polrestabes Surabaya Gelar Apel Pengecekan Perlengkapan Personil PAM TPS Pilkada 2024
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Jam
M-25 Bersama Puskesmas Sidotopo Wetan Gelar Imunisasi DT
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Jam
HUT 74, Dirpolairud Polda Jatim Ajak Masyarakat Jaga Kehidupan Biota Laut
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Jam
SMAMIV Bawa Pulang Enam Piala di Acara Semarak Milad PCM Karangpilang
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Jam
Kotak Amal Masjid Lapokainse Ditemukan di Pinggir Jalan, Diduga Dicuri, Bagaimana Tinjauan Hukumnya?
- 1 Suka .
- 1 Komentar .
- 1 Hari
Kabuto, Makanan Khas Suku Muna Sulawesi Tenggara Raih Apresiasi Warisan Budaya Tak Benda 2024
- 1 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
PW IPHI Gelar Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji Profesional Angkatan Pertama
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Cooking Day MI Muhammadiyah 23 Surabaya Diapresiasi Banyak Pihak
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Humanis, Prajurit TNI dan ADF Latihan Operasi Evakuasi Warga Sipil
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari