Menjemput Lailatul Qadar Hari Keempat, Komunitas Da'i SMAMX Pelajari Perbedaan Budaya di Masjid At-Taqwa Lamongan

Salim Bahrisy
Selasa, 25 Maret 2025 08:50 WIB
Foto: Istimewa

Surabaya, eNews – Senin dini hari, 24 Maret 2025, bertepatan dengan malam ke-24 Ramadan 1446 H, sebanyak 14 siswa SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (SMAMX) yang tergabung dalam Komunitas Da’i melaksanakan kegiatan Menjemput Lailatul Qadar untuk hari keempat. Kali ini, mereka menjalani iktikaf di Masjid At-Taqwa, Paciran, Lamongan.

Didampingi oleh Ustadz Salim, Ustadz Fahmi, dan Ustadz Budi, rombongan berangkat dari sekolah menuju Kabupaten Lamongan untuk mengikuti rangkaian ibadah. Kegiatan diawali dengan arahan dari kepala sekolah, dilanjutkan dengan persiapan diri sebelum memasuki waktu salat malam.

Khusyuk dalam Keheningan Iktikaf

Para peserta melaksanakan salat tahajud secara individu, berbeda dari tiga hari sebelumnya, di mana salat sunnah dilakukan berjamaah. Masjid At-Taqwa memiliki kultur yang khas dalam menjalankan iktikaf, yakni dengan lebih menekankan kekhusyukan secara pribadi.

“Iktikaf di sini benar-benar dijalankan dengan berdiam diri atau beribadah masing-masing sesuai kemampuan, tanpa mengganggu satu sama lain,” ujar Ustadz Yudi, salah satu warga setempat. 

Suasana sunyi dan tenang terasa begitu dalam, ditambah dengan hembusan angin laut yang sejuk mengingat lokasi masjid yang berdiri kokoh di semenanjung Pantai Utara, berbatasan langsung dengan Selat Jawa.

Bagi para siswa, pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga tentang keberagaman tata cara ibadah di berbagai daerah. Meskipun ada perbedaan dalam pelaksanaan, namun semuanya tetap dalam koridor syariat Islam.

Keindahan Kebersamaan dalam Sahur

Setelah beribadah, kegiatan dilanjutkan dengan makan sahur bersama. Berbeda dari tiga malam sebelumnya di mana sahur disediakan oleh takmir masjid, kali ini warga sekitar berbondong-bondong mengantarkan makanan dan minuman untuk para jamaah iktikaf. Suasana kekeluargaan yang erat pun tercipta, memberikan kesan mendalam bagi para peserta.

Randy, siswa kelas 11 yang tergabung dalam Komunitas Da’i, mengungkapkan rasa syukur dan manfaat yang ia rasakan.

“Saya merasa beruntung masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk mengikuti kegiatan ini. Apalagi kali ini dilakukan di luar kota, sehingga saya bisa merasakan atmosfer iktikaf di tempat yang berbeda. Ini sangat bermanfaat dan memotivasi saya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus belajar tentang keberagaman kultur dalam ibadah,” ujarnya.

Mendapatkan Ilmu Baru dari Masyarakat

Ustadz Fahmi, selaku pembina, menekankan bahwa iktikaf malam ini memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi para siswa.

“Iktikaf kali ini bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga mengasah kecerdasan sosial anak-anak. Mereka belajar berbaur dengan masyarakat sekitar yang memiliki budaya dan kebiasaan berbeda, namun tetap saling menghormati. Selain itu, mereka mendapatkan pengalaman baru dengan merasakan nuansa salat malam di masjid yang memiliki ciri khas tersendiri,” tuturnya.

Beliau berharap seluruh peserta diberikan kesehatan, kemudahan, serta istiqomah dalam menjalankan ibadah hingga akhir Ramadan. 

Dengan semangat kebersamaan dan niat yang tulus, iktikaf ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan bagi seluruh peserta.

SMA Muhammadiyah 10 Surabaya SMAMX Sekolah Keberbakatan Sekolah Sehat Berita Surabaya Berita Jawa Timur
Baca Lainnya
Kitab Karya KH. Misbah Mustofa
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 7 Hari
Refleksi Ibadah Haji Implementasikan Keteladanan Para Nabi
Andi Hariyadi
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 10 Hari
Ibrah dari Keimanan Keluarga Ibrahim
Anang Dony Irawan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 10 Hari
Idul Adha Momentum Menebar Keikhlasan dan Kesabaran
Imam Hidayat
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 11 Hari
Tasmi' Al-Qur'an Bil Ghoib di MTsN 1 Kota Surabaya 
Imma Laili Rahmawati
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 17 Hari