Surabaya, eNews - MI Muhammadiyah 28 (MIM Dupan) Surabaya yang beralamat di Jalan Bangkingan kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi islami yang unggul. 

Hal ini ditandai dengan peluncuran Program Unggulan Madrasah Inovatif Berbasis Pesantren yang secara resmi dibuka pada Sabtu, 2 Agustus 2025, di Aula lantai 2 MI Muhammadiyah 28 Surabaya, Sabtu (2/7/2025).

Acara ini dihadiri oleh pimpinan madrasah, para guru, wali murid. Dalam suasana penuh khidmat dan semangat, Kepala MI Muhammadiyah 28 Surabaya Ustadz Rohim menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari penguatan identitas madrasah sebagai lembaga pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal.

"Salah satu keunggulan dari program ini adalah pengajaran ilmu membaca kitab kuning kepada para siswa sejak dini. Kitab kuning atau kitab gundul merupakan sumber ilmu klasik dalam tradisi pesantren yang memuat berbagai disiplin ilmu Islam, seperti fikih, akhlak, dan tauhid. Program ini bertujuan membekali siswa dengan kemampuan dasar dalam memahami teks-teks keislaman secara mendalam," ujarnya.

"Kami ingin anak-anak MI Muhammadiyah 28 tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki fondasi ilmu agama yang kokoh. Dengan diajarkan membaca kitab kuning sejak dini, kami berharap mereka tumbuh menjadi generasi yang mencintai ilmu dan agama,” imbuhnya.

Selain ilmu kitab kuning, program ini juga memuat kegiatan khas pesantren lainnya seperti sholat berjamaah, tahfidz Al-Qur’an, pembiasaan adab islami, serta pembelajaran diniyah secara rutin yang dibimbing oleh guru-guru yang kompeten di bidangnya.

Acara launching ini juga diisi dengan pemaparan program tahunan madrasah serta dialog bersama wali murid terkait arah dan implementasi program berbasis pesantren. 

Banyak wali murid menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah nyata memperkuat pendidikan karakter dan spiritual anak sejak usia dini.

Dengan diluncurkannya program ini, MI Muhammadiyah 28 Surabaya semakin mantap melangkah menjadi madrasah unggulan yang tidak hanya mengedepankan inovasi, tetapi juga menanamkan warisan keilmuan Islam yang kaya dan mendalam. (Tiris Ahmadha)