Surabaya, eNews - MI Muhammadiyah 28 Surabaya (MIM Dupan) menggelar tes pemetaan dan psikolog  calon siswa baru  gelombang kedua untuk tahun ajaran 2025-2026 sebagai bagian dari bentuk layanan prima bagi calon siswa baru, Sabtu (8/02/2025).

Kegiatan ini bekerja sama dengan biro psikologi lestari Surabaya. Diikuti oleh 20 anak dari peserta yang terdaftar.

"Tes pemetaan dan psikologi ini bertujuan untuk memetakan calon siswa baru baik mulai dari calistung, mengajinya dan tentu aspek psikologi anak," jelas Aldo Fransisco selaku ketua PPDB tahun ini.

Sebelumnya tes pemetaan dan psikologi gelombang 1 juga sudah dilakukan dengan peserta 27 siswa di bulan November 2024 dan antusiasme calon siswa baru yang luar biasa.

Lebih lanjut Ustadz Aldo selaku Ketua PPDB dan juga wali kelas 3 mengatakan, tes pemetaan dan psikologi ini tidak hanya menjadi langkah awal seleksi, tetapi juga bertujuan memberikan arahan yang jelas bagi perkembangan anak.

“Tes psikologi ini menjadi acuan dalam pendidikan yang fokus pada tumbuh kembang siswa. Selain kesiapan masuk sekolah, hasil tes ini akan membantu siswa mengetahui  minat dan bakatnya,” ujarnya.

Sementara, Kepala MI Muhammadiyah 28 Surabaya Rohim, M.Pd. menyampaikan harapannya agar tes pemetaan dan psikologi ini memberikan manfaat yang besar bagi para calon siswa dan guru kelas 1 untuk dapat memberikan treatment yang baik dan benar

“Kami berharap hasil tes ini menjadi dasar bagi sekolah untuk memahami kebutuhan dan potensi setiap anak. Dengan demikian, kami dapat memberikan pembelajaran yang lebih terarah, dan sesuai dengan karakter, serta kemampuan siswa,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan pesan penting bagi para orang tua yang belum mendaftarkan putra-putrinya ke MIM Dupan  agar segera melakukannya karena kuota tinggal beberapa siswa lagi.

“Pendaftaran siswa baru masih dibuka, tetapi kuota sangat terbatas. Kami mengajak para orang tua untuk segera mendaftarkan anak-anaknya agar mendapatkan pendidikan yang berkualitas di MI Muhammadiyah 28 Surabaya," tuturnya.

Kegiatan  ini rutin dilakukan setiap tahun, hanya tahun ajaran 2025-2026 ada yang beda ditambah tes psikologi dari lembaga psikologi, biasanya hanya pemetaan yaitu membaca, menulis dan berhitung serta tes mengaji. Semua itu dilakukan guru MI Muhammadiyah 28 Surabaya sebagai pengujinya.