Pesan Dikky Syadqomullah Hadiri Workshop Anti Kerentanan Sosial Terhadap Anak dan Perempuan

yupan
Selasa, 11 Juni 2024 19:50 WIB
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Surabaya H Dikky Syadqomullah MHES ketika menghadiri Workshop Anti Kerentanan Sosial Terhadap Anak dan Perempuan pada sekolah Muhammadiyah (Foto:Yuda/eNews)

Surabaya, eNews - Workshop Anti Kerentanan Sosial Terhadap Anak dan Perempuan pada sekolah Muhammadiyah dilaksanakan karena banyak kejadian perundungan atau bullying antar siswa.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Surabaya H Dikky Syadqomullah MHES kepada awak media ketika menghadiri Workshop yang dilaksanakan oleh Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Surabaya di Smamda Tower lantai 2 jalan Pucang Anom 91 Surabaya, Selasa (11/6/24).

"Ada beberapa fenomena, sekolah adakalanya menjadikan anak tidak tenang karena perundungan atau bullying dengan temannya sendiri, jadi kita sampaikan ke khalayak bahwasanya sekolah adalah sahabat anak atau rumah kedua yang harusnya merasa nyaman tanpa ada bullying," terang Dikky.

Dikky mengharapkan sekolah Muhammadiyah menjadi pelopor dan menjadi garda terdepan untuk menyampaikan sekolah ramah dan sahabat anak.

"Dengan friendship school atau sekolah persahabatan, anak-anak bisa menikmati bersekolah menggembirakan, mempunyai banyak teman yang menjanjikan senang berada di sekolah," tuturnya.

"Dengan penuh kesadaran, setelah mengikuti kegiatan tersebut, mereka harus berkampanye atau berdakwah bagaimana menjadikan sekolah bersahabat, sehingga tidak ada bullying, serta mereka bisa menceritakan kepada keluarga bahwasanya yang diajarkan sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam rangka mencegah tindakan kekerasan di sekolah," imbuhnya.

Lanjut Dikky menambahkan, karena momentum bersamaan dengan akan dilaksanakan fortasi atau MOS, kegiatan tersebut dirasa perlu untuk menyampaikan kepada anak-anak supaya tidak ada kekerasan atau bullying.

"Jadi, anak-anak akan benar-benar merasa senang berada di sekolah, tidak ada lagi rasa intimidasi, memberatkan sehingga sekolah akan menjadi rumah kedua yang nyaman bagi anak-anak," tegasnya.

Sementara, Ketua MKS PDA Surabaya Zuhrotul Farida SAg menjelaskan, kegiatan pendampingan atau workshop yang dilaksanakan Majelis Kesejahteraan Sosial Aisyiyah Surabaya diikuti perwakilan siswa sekolah Muhammadiyah se-kota Surabaya.

"Dengan melaksanakan kegiatan pendampingan tersebut akan menghasilkan sekolah ramah anak atau sekolah bersahabat sehingga kerentanan disekolah bisa ditekan," terangnya.

Lanjut Zuhrotul Farida menambahkan, kedepannya di sekolah-sekolah tidak akan terjadi perundungan atau bullying yang akan meresahkan anak-anak, sehingga akan terbentuk sekolah yang ramah dan bersahabat.

"Jadi kegiatan ini adalah pendampingan bagi guru dan siswa yang menjadi duta yang akan kembali kesekolahnya menjadi panutan bagi siswa lainnya", ujarnya.

Zuhrotul Farida berharap, dengan terlaksananya kegiatan tersebut, kekerasan atau kerentanan sosial akan semakin sedikit, karena ada pendampingan dari guru serta duta diantara teman-teman anak-anak itu sendiri. 

Kegiatan tersebut dihadiri para narasumber diantaranya Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Arifin MAg, Tim DP3APPKB Surabaya Widji Lestari SPsi MPsi, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Surabaya H Dikky Syadqomullah MHES.

Hadir pula Wakil Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Surabaya Hj Luluk Humaidah SPd, Ketua MKS PDA Surabaya Zuhrotul Farida SAg, perwakilan satu siswa dan satu pendamping dari SD/MI, SMP/Mts, SMA/SMK Muhammadiyah se-kota Surabaya. (yud)

Pendidikan Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Muhammadiyah Surabaya Aisyiyah Surabaya
Baca Lainnya