PSI Kunjungi Perempuan Pesisir Muara Gembong, Fokus Tingkatkan Standardisasi dan Branding Produk Olahan Hasil Laut
yupan
Kamis, 23 Oktober 2025 11:43 WIB
Bekasi, eNews - Tim Kolaborasi Bidang Perempuan dan Keluarga bersama Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan kunjungan ke komunitas perempuan pesisir di wilayah Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, pada Rabu, 22 Oktober 2025.
Kunjungan ini merupakan langkah awal menjalin komunikasi langsung dengan masyarakat pesisir, khususnya kelompok perempuan, sebagai bagian dari komitmen PSI memperkuat kerja-kerja pemberdayaan berbasis komunitas.
Dalam dialog yang berlangsung hangat, tim PSI menemukan sejumlah potensi dan tantangan menarik di kalangan perempuan pesisir. Umumnya, mereka telah mengembangkan usaha rumahan berbasis hasil laut seperti pembuatan bakso ikan, bandeng krispi, bandeng presto, hingga terasi udang.
Namun, sebagian besar produk tersebut belum terstandardisasi dan belum memiliki keterampilan branding yang memadai, sehingga nilai jual dan jangkauan pemasarannya masih terbatas pada jaringan informal atau dari mulut ke mulut.
Temuan ini menjadi dasar bagi PSI dalam merumuskan program pemberdayaan berbasis bukti (evidence-based program), dengan tujuan membantu perempuan pesisir meningkatkan kapasitas usaha, memperkuat posisi ekonomi, serta membuka akses terhadap pelatihan dan pasar yang lebih luas.
“Kami melihat semangat luar biasa dari para perempuan pesisir yang berjuang menopang ekonomi keluarga melalui usaha rumahan. Tantangannya kini adalah bagaimana memastikan upaya mereka naik kelas, dari sekadar bertahan menjadi benar-benar berdaya dan sejahtera,” ujar Susy Rizky, Ketua Bidang Perempuan dan Keluarga DPP PSI.
Sementara itu, Haerul dari Direktorat Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPP PSI menegaskan pentingnya sinergi lintas bidang dalam memperkuat basis ekonomi komunitas. “Pendekatan sosial yang berbasis data lapangan memungkinkan kita menyusun intervensi yang lebih tepat sasaran. Kami ingin perempuan pesisir tidak hanya menjadi penerima manfaat, tapi juga subjek aktif dalam proses pemberdayaan,” ungkapnya.
Kolaborasi antar-bidang ini menegaskan pendekatan PSI yang inklusif dan partisipatif, di mana komunitas menjadi mitra aktif dalam perumusan dan pelaksanaan program sosial. (Mary Silvita)
Baca Lainnya
TTL Catat Kinerja Operasional Cemerlang: Arus Petikemas Meningkat Signifikan Didorong Rute Internasional Baru
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
5 Motor Bebek Paling Irit BBM 2025: Jagoan Hemat BBM untuk Harian dan Jarak Jauh
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Pemerintah Dorong Akselerasi Program Tiga Juta Rumah Lewat KPP dan FLPP di Yogyakarta
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Sejarah Baru Kuala Tanjung: PMT Berhasil Layani Pengapalan Perdana MSC Group, Buka Jalur Tetap Internasional di Selat Malaka
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 7 Hari
Pelindo Regional 3 Hormati dan Kooperatif Terkait Penyitaan Uang Rp70 Miliar Kasus Korupsi Pelabuhan Tanjung Perak
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 9 Hari
Tingkatkan Kualitas SDM Logistik, PT Terminal Teluk Lamong Luncurkan Program Akselerasi SIM Driver Andalan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 9 Hari
Bongkar Muatan Ekspor Terpapar Cesium-137 di Tanjung Perak Berjalan Aman di Bawah Pengawasan Bapeten
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Hari
Jogja Wedding Sale 2025 Tampilkan Tren Baru Pernikahan dan Kuliner di Yogyakarta
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 12 Hari
Jogja Cultural Wellness Festival 2025 Angkat Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Sehat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 13 Hari
Jogja Eco Style 2025: Dari Yogyakarta, Fesyen Hijau Indonesia Menyapa Dunia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 22 Hari
