Refleksi Isra Mikraj dalam Budaya Membaca

Fathan Faris Saputro
Minggu, 26 Januari 2025 21:37 WIB
Dokumen Pribadi

 

Oleh: Fathan Faris Saputro (Penulis Buku Pelukan Ramadan)

Isra Mikraj adalah peristiwa agung yang penuh makna dalam sejarah Islam, di mana Nabi Muhammad SAW diangkat oleh Allah untuk melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian dilanjutkan dengan mikraj, yaitu peristiwa naiknya Nabi ke langit. Perjalanan tersebut bukan hanya sekadar sebuah kejadian fisik, melainkan penuh dengan pesan spiritual yang mendalam bagi umat Muslim. Di dalamnya terkandung makna tentang ketekunan, keimanan, dan pengharapan yang tinggi kepada Allah. Setiap tahapan dalam perjalanan ini mengandung pelajaran berharga yang dapat menjadi sumber inspirasi bagi kehidupan umat Islam, salah satunya adalah pentingnya membaca dan mencari ilmu.

Dalam konteks budaya membaca, peristiwa Isra Mikraj mengajarkan kita untuk tidak pernah berhenti mencari pengetahuan. Proses perjalanan Nabi Muhammad SAW menunjukkan kepada kita bahwa meskipun dalam keadaan yang penuh ujian dan cobaan, ilmu dan petunjuk Allah senantiasa menjadi cahaya yang menerangi setiap langkah. Isra Mikraj bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mengajak kita untuk menambah wawasan, memperluas cakrawala pengetahuan, dan terus menggali hikmah dari setiap ayat yang diturunkan Allah.

Salah satu ayat yang sangat relevan untuk menggambarkan kaitan antara Isra Mikraj dan budaya membaca adalah Surat Al-Alaq ayat 1 hingga 5. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajarkan dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." Ayat ini menegaskan pentingnya membaca sebagai awal dari pencarian ilmu yang tidak hanya bermanfaat untuk dunia, tetapi juga untuk akhirat. Allah berfirman untuk membaca dengan nama-Nya, karena hanya dengan bimbingan-Nya lah manusia dapat memahami makna sejati dari ilmu.

Seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang memperoleh wahyu melalui perantara Jibril di Gua Hira, kita juga diajarkan untuk mencari ilmu melalui berbagai media, salah satunya adalah dengan membaca. Buku, sebagai salah satu bentuk media ilmu, merupakan sumber yang dapat menghubungkan kita dengan pengetahuan yang luas. Dalam budaya membaca, setiap lembar buku yang dibuka dapat menjadi pintu gerbang menuju pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita, kehidupan, dan agama. Oleh karena itu, peristiwa Isra Mikraj yang menegaskan hubungan antara Allah dan Nabi-Nya juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan dengan ilmu, yang salah satunya dapat dicapai melalui budaya membaca.

Isra Mikraj juga mengajarkan kita untuk terus berusaha menggapai yang lebih tinggi, seperti Nabi yang diperjalankan dari Makkah ke langit. Dalam dunia modern ini, usaha untuk menggapai pengetahuan yang lebih tinggi dapat ditempuh melalui kebiasaan membaca. Budaya membaca tidak hanya memperkaya wawasan kita, tetapi juga memberikan kekuatan untuk mengatasi berbagai tantangan hidup. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu dan tuntunan Allah, kita pun dapat memperoleh petunjuk dan ilmu dengan membaca buku-buku yang bermanfaat.

Dengan membaca, kita seakan melakukan perjalanan spiritual yang mengarah pada pencerahan, sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang menjalani perjalanan Isra Mikraj menuju kedekatan yang lebih tinggi dengan Allah. Setiap buku yang dibaca dapat memberikan kita pelajaran hidup yang berharga, yang memperkaya jiwa dan memperkokoh iman kita. Dalam budaya membaca, kita diajak untuk selalu terbuka pada ilmu baru, memperbaharui pemahaman kita, dan tidak merasa puas dengan pengetahuan yang terbatas. Seperti perjalanan Nabi yang penuh makna, membaca adalah sarana untuk menggapai kedekatan dengan ilmu dan Allah.

Refleksi Isra Mikraj dalam budaya membaca mengingatkan kita untuk terus berusaha menjadi insan yang tidak hanya kaya akan pengetahuan dunia, tetapi juga pengetahuan agama yang dapat membawa kita lebih dekat kepada Allah. Sebagaimana Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk membaca, kita pun harus mengikuti teladan tersebut dengan menggali ilmu dari berbagai sumber, baik itu buku, pengalaman, maupun petunjuk-Nya. Isra Mikraj mengajarkan kita bahwa perjalanan menuju ilmu tidak pernah berhenti, dan setiap langkah yang kita ambil dalam mencari ilmu adalah langkah menuju cahaya-Nya.

Baca Lainnya
Semakin Ikhlas, Makin Berkah
Fathan Faris Saputro
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 5 Jam
Belajar dari Ujian Hidup
Fathan Faris Saputro
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 3 Hari
Kenapa Baru Sekarang? 
Rizky Putra Ramadhan
  • 1 Suka .
  • 1 Komentar .
  • 15 Hari
Membedah  Lirik Lagu Sang Surya Muhammadiyah
Aris Hidayah
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 17 Hari
Beberapa Jam Jelang Gencatan Senjata 
Rizky Putra Ramadhan
  • 1 Suka .
  • 1 Komentar .
  • 20 Hari
Hidayah Dalam Diri Manusia
Fathan Faris Saputro
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 20 Hari
Makna Rukun Iman dalam Islam 
Aris Hidayah
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 29 Hari