Ribuan Warga Gerakkan Semangat Antikorupsi di Yogyakarta Jelang Hakordia 2025

Any Sayekti
Minggu, 7 Desember 2025 19:48 WIB
Karnaval Hakordia 2025 di sepanjang Malioboro yang diikuti berbagai elemen masyarakat Yogyakarta. (Sayekti/eNews)

Yogyakarta, eNews – Semangat pemberantasan korupsi menggema di pusat Kota Yogyakarta ketika ribuan warga turun ke ruang-ruang publik dalam rangkaian Road to Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 yang digelar pada 6–9 Desember 2025. Dengan tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi,” berbagai kegiatan seni, budaya, edukasi, dan aksi publik berlangsung meriah di kawasan Monumen Serangan Umum 1 Maret hingga Titik Nol Kilometer.

Agenda Hakordia tahun ini dirancang untuk mendekatkan pesan integritas kepada masyarakat luas. Beragam program seperti Nada Wicara tentang kesederhanaan, Karnaval Seni dan Budaya, Bazar UMKM, Bazar Layanan Publik, Integrity Expo, hingga konser musik menghadirkan ruang interaksi antara lembaga antikorupsi dan masyarakat. Penampilan artis nasional seperti Letto, Shaggydog, dan Ndarboy Genk pun turut menyedot perhatian warga.

Ruang Hening untuk Sumatra

Di tengah riuhnya rangkaian acara, seluruh kawasan sempat berhenti dalam keheningan. Para pimpinan KPK bersama seniman dan masyarakat menundukkan kepala, memanjatkan doa bagi warga Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang mengalami bencana. Momen tersebut menegaskan bahwa Hakordia bukan sekadar gelaran seni, tetapi juga wadah solidaritas dan kepedulian sosial.

Titik Nol Jadi Pentas Terbuka

Selama dua hari, kawasan Titik Nol Kilometer menjelma menjadi panggung kebudayaan raksasa. Acara dibuka dengan sendratari Amurbo Cahyaningrat yang menggambarkan dampak ketamakan bagi bangsa, sebelum cahaya kejujuran memulihkan tatanan.

Berikutnya, Dagelan Mataraman “Ubet Kesrimpet” dari Sleman menghadirkan kritik sosial melalui humor, sementara Bidadari Band, Sedhut Senut, dan komunitas Hip Hop Jumat Gombrong menyuguhkan energi musik yang akrab di telinga masyarakat.

Karnaval Budaya Menyusuri Jantung Kota

Salah satu rangkaian yang paling menarik perhatian adalah Karnaval Budaya yang bergerak dari Gedung DPRD DI Yogyakarta menuju Titik Nol. Barisan komunitas budaya—mulai Sanggar Seni Kinanti Sekar, ABDW Art Project, Forum Komunikasi Jathilan Bantul, hingga Komunitas Becak dan kelompok mobil listrik—menyuguhkan warna-warni tradisi dan kreativitas. Kehadiran Bregodo Suryatmaja, Segoro Amarto, serta Drumband AAU menambah semarak suasana sepanjang koridor budaya terbesar di Yogyakarta.

Makna Sapu Emas di Tengah Sorotan Publik

Sore hari, prosesi penyerahan Sapu Emas menjadi pusat perhatian. Tarian Sigrak Reresikan membuka upacara, melambangkan pembersihan nilai-nilai kehidupan. Setelah penampilan usai, Ketua KPK Setyo Budiyanto menerima Sapu Emas, disaksikan jajaran pimpinan KPK dan Sekda DI Yogyakarta Ni Made Dwipanti Indrayanti.

Sapu Emas tersebut menjadi simbol tekad kolektif untuk membersihkan praktik korupsi mulai dari hal-hal sederhana, seperti kejujuran dan tanggung jawab. Pesan moral itu kembali dikuatkan melalui pembacaan kutipan oleh Ibnu Basuki Widodo, yang mengingatkan bahwa negara dapat runtuh jika korupsi mengakar dan masyarakat lengah.

Panggung Malam: Refleksi dan Seruan Integritas

Menjelang malam, pesan integritas kembali menggema lewat teaterikal dari DIPTADHARMAKSHETRA KPK. Pemutaran film “Hanya Printer,” finalis Anti-Corruption Film Festival, menyoroti bagaimana nilai kejujuran dapat muncul dari situasi sederhana.

Nada Wicara yang dipandu Chrystelina GS menampilkan berbagai narasumber, termasuk Noe dari band Letto, yang berbagi pandangan mengenai pentingnya kesederhanaan dalam menjaga integritas. Penampilan musik Letto menutup rangkaian hari itu dengan suasana hangat dan penuh refleksi.

Menuju Puncak Peringatan Hakordia

Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi langkah menuju puncak peringatan Hakordia 2025 yang akan digelar pada 9 Desember di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Danurejan. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir untuk memberikan arahan strategis guna memperkuat efektivitas pemberantasan korupsi di Indonesia.

Acara tersebut akan dihadiri jajaran menteri, pimpinan lembaga negara, BUMN, mitra strategis, serta dapat disaksikan oleh masyarakat secara langsung.

Di tengah suasana duka sebagian wilayah Sumatra, Hakordia di Yogyakarta menjadi ruang untuk menegaskan kembali bahwa komitmen antikorupsi harus berjalan berdampingan dengan empati. Melalui seni dan budaya, masyarakat diingatkan bahwa integritas bukan hanya konsep, tetapi sikap hidup yang harus terus dijaga bersama.

Hakordia 2025 KPK_RI Hari Anti Korupsi Sedunia
Baca Lainnya