Surabaya, eNews - SMA Muhammadiyah 10 (SMAMX) Surabaya menjadi satu-satunya sekolah Muhammadiyah yang masuk Final dalam agenda Generasi Remaja Inovator (Generator) yang diselenggarakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo. 

Agenda tersebut mengundang 55 SMA Negeri maupun Swasta Surabaya-Sidoarjo. 

“Alhamdulillah kami masuk Final 10 besar, anak-anak tentu merasa bangga atas proses yang selama ini mereka jalani, karena anak-anak mempersiapkan karya yang ditampilkan kurang lebih selama tiga bulan, dan dengan masuknya SMAMX ke babak final membuat anak-anak merasa bangga atas proses yang meraka jalani selama ini,” kata Icha Guru Pendamping Tim Generator SMAMX.

Tim Generator SMAMX menyuguhkan miniatur tata kelolo kota dengan sistem zero emision, dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas yang kemudian dirancang sedemikian rupa untuk dipamerkan. 

“Kami memanfaatkan bahan baku bekas untuk dirancang sedemikian rupa, dan kami saling bekerja sama untuk menuangkan ide satu sama lain, sehingga terbentuk sebuah miniatur tata kelola kota dengan penerapan sistem zero emision," ungkap Cintya yang juga Guru Pendamping Tim Generator SMAMX.

“Saya dan teman-teman sangat bangga mengikuti agenda semacam ini, karena dari sini kami merasa memiliki kesempatan untuk merencana sebuah tata kelola kota masa depan dengan sistem zero emision, karena bagi kami yang termasuk kategori Gen Z, tentu ajang seperti ini sangat berdampak positif, karena kami bisa tahu bagaimana pentingnya menjaga tata kelola kota yang baik untuk masa depan," ujar Fayz salah satu Siswa Tim Generator SMAMX.

Menurut Ustadz Salim Bahrisy Kepala SMAMX, agenda yang diselenggarakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo, memberikan dampak yang amat sangat positif karena melalui program Generator, anak-anak mampu mengembangkan daya berpikir kritis dalam rangka menjadi bagian dari warga Kota di masa depan. 

“Kami sangat mengapresiasi program dari Cabang Dinas Wilayah Sidoarjo, program seperti ini akan mendorong anak-anak untuk mampu berpikir kritis, dan inovatif, selain itu, akan terbangun sebuah kesadaran kritis dalam diri anak-anak Gen Z agar siap menjadi warga kota masa depan," tandasnya.