Sudarusman Launching Buku Kebiasaan Model Pembelajaran di MBA Spartans 

yupan
Selasa, 27 Mei 2025 21:08 WIB
Direktur Penjamin Mutu dan Branding MBA Spartans Ir Sudarusman (tengah) melaunching bukunya yang ke-12 berjudul Kebiasaan Model Pembelajaran di MBA Spartans. (Yuda/eNews)

Surabaya, eNews - Bertepatan dengan Milad ke-11 sekaligus wisuda siswa kelas XII Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (MBA Spartans SMAMX), direktur penjamin mutu dan branding sekolah Ir Sudarusman melaunching bukunya yang ke-12.

Berjudul "Kebiasaan Model Pembelajaran di MBA Spartans," buku tersebut dilaunching di Gedung Teater Balai Pemuda Surabaya pada Selasa (27/5/2025).

Sudarusman sangat mengapresiasi acara tersebut karena telah memberikan kesempatan melaunching bukunya.

"Buku ini saya persembahkan kepada tiga lembaga yakni pertama untuk SD Muhammadiyah 2 Surabaya yang berubah branding-nya, dari Sekolah Anak Sholeh menjadi Sekolah Adab Keshalihan MBA Spartans," terangnya.

Kedua, lanjut Sudarusman, untuk keluarga besar SMP Muhammadiyah 2 Surabaya yang menjadi sekolah prestasi.

"Sedangkan yang ketiga, untuk SMA Muhammadiyah 10 Surabaya dengan branding-nya sekolah keberbakatan," tuturnya.

Kebiasaan model pembelajaran tersebut, lanjut Sudarusman, adalah sebuah model pembelajaran yang tidak akan diperoleh di sekolah-sekolah lainnya.

"Di sekolah ini saya yakini, para siswa dan adik kelas juga akan merasakan pembiasaan-pembiasaan yang tidak dimiliki sekolah lain, diantaranya pembiasaan untuk mendidik atau membentuk karakter peran pribadi yang mandiri," ungkapnya.

Lebih lanjut Sudarusman menambahkan bahwasanya di tiga sekolah tersebut para siswa diajarkan pembiasaan peran pribadi yang mandiri, pembiasaan peran terhadap masyarakat, bahkan ada juga peran lingkungan dan peran sebagai hamba Allah SWT.

"Anak-anak akan berbeda dengan siswa lain, siapa yang merasakan belajar di tiga lembaga ini, maka siswa akan menjadi pribadi yang mandiri, karena mereka dalam proses pembelajarannya diawali dengan memahami problematik," tuturnya.

"Saya yakin, didepan saya selama tiga tahun dididik di SMAMX, mereka sering kali sudah mulai memiliki kemampuan memetakan problem dirinya karena melalui evaluasi berbasis festival," imbuhnya.

Setelah siswa diajarkan untuk memahami, sambung Sudarusman, anak-anak selanjutnya dituntut untuk mencari atau menggali informasi problem tersebut.

"Nah, dari informasi problem tersebut, anak-anak diajarkan untuk melakukan analisis, setelah itu diajari memecahkan atau memetakan beberapa hal atau alternatif apa yang seharusnya mereka lakukan," ucapnya.

"Dan terakhir, para siswa diajarkan berani mengambil keputusan untuk memilih satu dari beberapa alternatif tersebut," imbuhnya.

Sudarusman sangat yakin, jikalau para siswa melaksanakannya selama tiga tahun dan dilakukan secara rutin akan mempunyai karakter pribadi yang mandiri.

"Dimana hal tersebut akan menjadi bagian dari sebuah ilmu untuk mengantarkan mereka sukses di masa depan baik dunia maupun akhirat," pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Dr H M Ridlwan MPd, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genteng Surabaya Achmad Naf'an, Ketua Majelis Dikdasmen PCM Genteng Kuspriyanto, perwakilan SD dan SMP Muhammadiyah 2 Surabaya.

SMA Muhammadiyah 10 Surabaya SMAMX Sekolah Keberbakatan Sekolah Sehat Berita Surabaya Berita Jawa Timur
Baca Lainnya
Kopdes Merah Putih di Jambi, Solusi Ekonomi Desa
M Arif'an
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Hari