Surabaya, eNews - Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Gubeng sukses menggelar kajian inspiratif dengan tema "Perempuan dan Cita-cita yang Tidak Perlu Ditunda," dalam rangka menyemarakkan milad Nasyiatul Aisyiyah ke - 94. 

Acara yang diselenggarakan pada hari Jum'at, tanggal 27 Juni 2025 di Aula lantai 2 SMP Muhammadiyah 9 Surabaya ini dihadiri perempuan yang penuh dengan antusias untuk menggali potensi dalam mewujudkan impian mereka. 

Kajian ini merupakan salah satu wujud komitmen PCNA Gubeng dalam memberdayakan perempuan muda, sejalan dengan visi Nasyiatul Aisyiyah organisasi otonom Muhammadiyah yang fokus pada pembinaan perempuan. 

Dengan mengangkat tema yang relevan, kegiatan ini bertujuan untuk membangkitkan semangat perempuan agar tidak ragu dalam mengejar cita-cita,  serta menanamkan keyakinan bahwa setiap mimpi itu valid dan layak diperjuangkan tanpa penundaan. 

Acara dibuka tepat pukul 09.00 WIB dengan sambutan hangat dari Ketua PCNA Gubeng, Ayunda Salsabila. Dalam sambutannya, Ayunda Salsabila menyampaikan harapannya agar setelah mengikuti kajian ini, seluruh peserta dapat lebih yakin bahwa perempuan memiliki kapasitas untuk berkarya, berinovasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi keluarga, masyarakat, dan seluruh bangsa. 

Ia menekankan pentingnya peran aktif perempuan dalam berbagai lini kehidupan. Momentum milad ini juga menjadi ajang untuk merefleksikan kembali peran Nasyiatul Aisyiyah dalam mencetak generasi perempuan yang mandiri, berilmu, dan berakhlak mulia. 

"Melalui kajian ini, kami berharap setiap peserta dapat menemukan inspirasi untuk merancang masa depan, menggali potensi diri, dan berani melangkah maju demi mewujudkan cita-cita," ujar Ayunda Salsabila.

Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Ustadz Novi, selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 9 Surabaya. Dalam sambutannya, Ustadz Novi memberikan pesan yang mendalam. 

"Jangan jadikan NA sebagai ajang menunda pernikahan. Tapi jadikan NA untuk menuntut ilmu," pesannya.

Pesan ini menggarisbawahi bahwa Nasyiatul Aisyiyah adalah wadah untuk mengembangkan diri dan menuntut ilmu, yang pada akhirnya akan membekali perempuan untuk menjalani peran apapun dengan lebih baik.

Tak ketinggalan, Ibu Nur Chasanah selaku Majelis Pembinaan Kader (MPK) PCA Gubeng turut memberikan wejangan yang menginspirasi. Ia menyampaikan sebuah adagium penting, "Usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha omong kosong." Pesan ini menyoroti keseimbangan antara ikhtiar lahiriah dan spiritual dalam mencapai setiap impian.

Sesi inti kajian diisi oleh narasumber utama, Ayunda Adelin Aprelia Sari, S.Psi., yang merupakan Ketua Bidang Immawati Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kota Surabaya. 

Dengan pembawaan yang lugas dan penuh semangat, Ayunda Adelin berhasil memukau para peserta.

Ia mengawali dengan menggugah kesadaran akan urgensi memiliki mimpi dan tujuan hidup. "Setiap dari kita pasti memiliki mimpi, baik itu mimpi besar maupun kecil. Yang terpenting adalah bagaimana kita memperjuangkan mimpi-mimpi itu," kata Ayunda Adelin. 

Ia juga membahas berbagai tantangan yang sering dihadapi perempuan dalam meraih cita-cita, seperti stereotip gender, kurangnya dukungan, hingga perasaan tidak percaya diri.

Ayunda Adelin dengan tegas menyatakan bahwa cita-cita bukanlah sekadar angan-angan kosong, melainkan sebuah peta jalan menuju masa depan yang lebih baik. 

Ia membagikan tips praktis tentang bagaimana merumuskan cita-cita yang jelas dan terukur, serta langkah-langkah strategis untuk mencapainya. 

"Mulailah dengan mengenali passion dan minat kalian. Apa yang membuat kalian bersemangat? Dari situ, kalian bisa mulai merumuskan tujuan yang konkret," sarannya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya aksi nyata dan keberanian untuk mengambil risiko. "Jangan menunda-nunda! Mimpi tidak akan terwujud jika hanya dipendam. Mulailah dari langkah kecil, bahkan jika itu terasa sulit," tegasnya. 

Ia juga mendorong para peserta untuk tidak takut gagal, melainkan belajar dari setiap kesalahan dan bangkit kembali dengan semangat yang lebih membara.

Sesi interaktif menjadi salah satu momen paling menarik. Banyak peserta yang antusias bertanya dan berbagi pengalaman pribadi mereka terkait mimpi dan cita-cita. 

Ayunda Adelin dengan sabar dan bijak menjawab setiap pertanyaan, memberikan motivasi, serta solusi inspiratif. Beberapa peserta bahkan berbagi kisah sukses mereka dalam mengatasi hambatan dan meraih impian, yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.

Ayunda Adelin turut menyoroti peran penting lingkungan dan komunitas dalam mendukung perempuan meraih cita-cita. Ia mengajak para peserta untuk membangun jaringan pertemanan yang positif, saling mendukung, dan berbagi inspirasi. 

"Bergabunglah dengan komunitas seperti Nasyiatul Aisyiyah atau IMM, di mana kalian bisa mendapatkan dukungan, bimbingan, dan kesempatan untuk berkembang," ajaknya.

Kajian ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah. Para peserta terlihat antusias dan bersemangat, membawa pulang tidak hanya ilmu, tetapi juga inspirasi dan motivasi untuk tidak lagi menunda mimpi-mimpi mereka. 

Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen PCNA Gubeng dalam memberdayakan perempuan muda dan mencetak generasi yang tangguh, berdaya, dan siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Diharapkan, melalui kegiatan inspiratif ini, semakin banyak perempuan muda yang termotivasi untuk menggali potensi diri, merancang masa depan dengan penuh keyakinan, dan mewujudkan cita-cita mereka tanpa perlu ditunda. (Salsabila Faidah)