ToT Baitul Arqam Majelis Pembinaan Kader 'Aisyiyah Resmi Ditutup
Nurul Hidayah
Senin, 9 September 2024 10:09 WIB
Pasuruan, eNews - Rangkaian ToT Baitul Arqam (BA) Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur yang dilaksanakan dalam tiga tahap telah resmi ditutup pada Ahad (8/9/2024).
Tahap satu melalui pertemuan daring menggunakan aplikasi zoom (25/8/2024), tahap dua zona timur pada Sabtu-Ahad (31/8-1/9/2024) dan tahap tiga zona barat pada Sabtu-Ahad (7-8/9/2024) di Aisyiyah Training Center (ATC) Pasuruan.
Kader yang hadir diharapkan menjadi fasilitator yang ideal dan mumpuni yang siap mengadakan ToT Baitul Arqam maupun Baitul Arqam di daerah masing-masing.
Selama ToT BA, materi secara teori dan praktik telah diberikan, diantaranya adalah Dinamika Perkaderan ‘Aisyiyah, Pendalaman Penguasaan Pengelolaan Google Classroom (GCR), Bedah Kurikulum BA, Training Need Assesment dan Assesment Evaluasi, Strategi Pelatihan dan Manajemen Pelatihan, Merancang Outbond, Mendesain Pelatihan, Micro teaching praktik menjalankan sebuah BA dengan peran lengkap mulai MOT, Imam Training dan Observer lalu ditutup dengan rencana Tindak Lanjut (RTL).
Peserta terbaik dan pemenang dari berbagai kategori penghargaan pada ToT Tahap satu berpoto bersama tim fasilitator dan panitia pada penutupan ToT BA tahap satu di ATC pada Ahad (1/9/2024). (Foto:Umi Latifah)
Asmawatie Rosyidah, M.Pd., Master of Training (MOT) ToT BA MPK PWA Jawa Timur mengatakan, agar alumni ToT BA tidak seperti tukang cukur.
"Sebagaimana diketahui secara umum, manajemen tukang cukur adalah manajemen single fighter. Tukang cukur melakukan semua bagian sendiri mulai dari menyapa konsumen, memasang celemek, memotong dan mencukur rambut, membedaki (memberikan bedak pada leher untuk membersihkan sisa guguran potongan yang menempel di leher) dan menerima upah," ujarnya.
“Jangan seperti tukang cukur, meskipun anda mampu mengerjakan segala hal. Itu yang harus dihindari dalam sebuah pelatihan. Dalam sebuah pelatihan ada pembagian peran MOT, Imam Training, Fasilitator Kelas, Observer, Organizing Comittee dan panitia. Semua bekerja bersama - sama untuk mencapai tujuan pelatihan, tidak ada pemain tunggal atau single fighter yang paling berperan,” tegasnya.
Asmawatie juga berpesan mengenai pentingnya sebuah evaluasi.
“Sebagus apapun pekerjaan kita jangan lupakan evaluasi. Gunakan prinsip PMI (Plus, Minus dan Improvement) lalu lihat apa yang harus kita kembangkan lebih baik lagi,” tandasnya.
Baca Lainnya
Ini Lima Poin Penting dari Deklarasi PW IPM Jawa Timur untuk Pilkada 2024
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Wujudkan Kemandirian LKSA Muhammadiyah, Arif An Kunjungan Monev di Kabupaten Pati
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Lantangkan Suara Dakwah, Menjadi Pelopor Digital Aktivisme
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
TPQ Padi Wojo II Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Ajak Para Santri Bershalawat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Inilah 4 Dimensi yang Harus Dimengerti oleh Kader IPM
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Pembukaan PKMTM III IPM Jawa Timur, Lahirkan Pemimpin-pemimpin yang Berdampak
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
PR IPM SMP Muhammadiyah 16 Surabaya Gelar Musyran
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Tetap Membara Meski LBSO PCA Genteng Tak Juara
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Lazismu Surabaya Gelar Amil Camp 2024
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Sah! Novi Amirul Fatah Terpilih Ketua Kwartir Daerah Hizbul Wathan Kota Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan