Implementasikan Budaya Belajar 8-3-3-4! SMP DAFI Sidoarjo Gelar Workshop Deep Learning
Muhammad Rukhan Asrori
Minggu, 17 Agustus 2025 16:16 WIB

Sidoarjo, eNews - SMP Islam Terpadu Darul Fikri atau biasa dikenal dengan sebutan SMP DAFI Sidoarjo telah menyatakan siap menerapkan Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Mendalam di kelas. Sekolah yang berlokasi di Jalan Baitul Mustaqim No. 1 RT 14 RW 03 Desa Sarirogo Kabupaten Sidoarjo ini membuktikan niat seriusnya melalui kegiatan Pengimbasan dalam Workshop Pembelajaran Mendalam pada hari Jumat 15 Agustus 2025 di Meeting Room SMP DAFI Sidoarjo kemarin.
Sebelum workshop ini dilaksanakan, SMP DAFI Sidoarjo telah mengirimkan tiga guru untuk mengikuti pelatihan pembelajaran mendalam yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 02 – 07 Agustus 2025 dengan semangat tinggi dan antusias. Mereka adalah Riza Hary Agustin, S.Pd.,Gr, Eka Reski Fauziah, S.Pd.,Gr., dan Mariyatul Qiptiyah, M.Pd. yang mewakili rumpun mata pelajaran dari masing-masing yakni MIPA, Bahasa dan Ilmu Sosial.
Workshop PM (Pembelajaran Mendalam) ini diawali dengan sambutan Kepala SMP DAFI, Uswatun Aisah, S.Pi.,S.Pd.,Gr. memberikan sambutan dan menekankan bahwa pembelajaran mendalam sangat relevan dengan visi SMPIT Dafi. Guru diarahkan agar proses belajar tidak hanya berpusat pada guru, tetapi berpusat pada murid sesuai prinsip PM. Ia menyampaikan bahwa pentingnya nilai dari pembelajaran mendalam yang berkode 8-3-3-4 ini adalah 8 DPL (Dimensi Profil Lulusan), 3 Prinsip (Berkesadaran, Bermakna dan Menggembirakan), 3 Pengalaman (Memahami, Mengaplikasikan, Merefleksi) dan 4 Kerangka (Praktik Pedagogik, Lingkungan Pembelajaran, Kemitraan Pembelajaran dan Pemanfaatan Digital).
Riza, panggilan akrabnya adalah Guru Matematika yang mewakili rumpun mata pelajaran MIPA melakukan pengimbasan pada materi tentang Pengalaman Belajar, Kerangka Pembelajaran, Perencanaan Pembelajaran. Dalam materi yang dibawakan, ia menyampaikan bahwa guru belajar menganalisis salah satu contoh video pembelajaran mendalam yang disedikan oleh chanel Pusat Kurikulum dan Pembelajaran. Hal ini penting dipelajari karena masih menjadi bagian dari keutuhan konsep PM (Pembelajaran Mendalam). “Dengan begitu kami memiliki pemahaman yang utuh dan segera ingin mencoba mempraktikkan mewujudkan PM”, imbuhnya.
Sedangkan, Eka adalah Guru Bahasa Inggris yang mewakili rumpun mata pelajaran Bahasa (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab) di SMP DAFI ini juga berbagi pengalamannya. Ia membagikan tentang perbedaan apa itu PPT (Pola Pikir Tetap) dan PPB (Pola Pikir Bertumbuh). Para pendidik harus melakukan pengembangan pola pikir yang dinamis dalam belajar dan mengajar. “Guru yang boleh mengajar harus belajar terlebih dahulu”, sambungnya.
Eka juga menjelaskan bagaimana ciri-ciri PPT yang biasa dikenal dengan Fixed Mindset dan PPB atau Growth Mindset. Ia menyampaikan hal ini penting karena sebagai salah satu fondasi untuk mengaplikasikan pembelajaran mendalam di dalam kelas. Menariknya adalah saat pengaplikasian cara mengubah suara fixed mindset menuju growth mindset. “Peserta pengimbasan saat antusias berpartisipasi dengan banyak ide yang luar biasa”, tandasnya.
Lalu, Mariyatul Qiptiyah mewakili rumpun mata pelajaran Ilmu Sosial menyampaikan tentang asesmen pembelajaran mendalam. Ia menyampaikan tujuannya adalah agar mendorong adanya transferable skills murid sehingga dapat menerapkan pengetahuan, sikap serta keterampilan murid pada kehidupan nyata atau sehari-hari. “Poin penting dari materi asesmen ini adalah proses mengkategorikan antara assessment as learning, assessment for learning dan assessment of learning serta dalam pemilihan asesmen yang disesuaikan dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran”, imbuhnya.
Uswatun Aisah menegaskan bahwa para guru SMP DAFI memfasilitasi siswa untuk mengalami sendiri proses belajar atau disebut dengan learning by experiencing, membangun pemahaman yang bermakna, mengaplikasi serta melakukan refleksi.
Ia mengaku sangat terkesan dan menaruh rasa bangga dengan melihat antusiasme para guru SMP DAFI Sidoarjo. Hal Ini menunjukkan kesadaran bersama bahwa pembelajaran harus bertujuan membekali siswa menghadapi tantangan sesuai zamannya. Lalu, Uswatun juga berharap bahwa para guru juga tidak berhenti pada memahami teori, tetapi benar-benar mengaplikasikan dalam kelas.
“Perlu terus belajar dan berproses. Sebab, saya yakin bahwa hanya guru yang belajar yang berhak mengajar, dan dari guru yang terus belajar inilah lahir siswa yang tumbuh menjadi pembelajar sepanjang hayat”, tegasnya.
Baca Lainnya
Wajah Baru RS PKU Muhammadiyah Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Jam
LKSA Muhammadiyah Kenjeran Gelar Apel Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Jam
Peringati HUT Ke-80 RI, SD Muhammadiyah 24 Surabaya Gelar Lomba Kreasi Ketahanan Pangan Nusantara
- 1 Suka .
- 1 Komentar .
- 5 Jam
Semarakkan HUT Ke-80 RI, Satgas TMMD Reguler Ke-125 Kodim 0735/Surakarta Gelar Berbagai Macam Perlombaan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 9 Jam
Sejarah Mulyorejo Dibahas pada Upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di PCM Mulyorejo
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Jam
Juru Pemantau Jentik Desa Gedangan Gerak Aktif Cegah Demam Berdarah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Jam
Dua Guru SMA Muhammadiyah Bancar Tuban Magang di SMAMX, Dalami BK dan Kehumasan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Jam
Semarak HUT ke-80 RI, SMP Muhammadiyah 15 Boarding School Surabaya Gelar Upacara Bendera
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Jam
Semangat Kemerdekaan RI Berkobar di MIM 25 Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Jam