Sejarah Mulyorejo Dibahas pada Upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di PCM Mulyorejo

NS
Minggu, 17 Agustus 2025 15:59 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - PCM Mulyorejo menyelenggarakan upacara memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan di halaman Kampus Sejuta Inovasi, UM Surabaya diikuti jajaran pimpinan dan anggota PCM, PCA, dan Majelis Mulyorejo. Hadir pula ortom, PRA di cabang  Mulyorejo. Selain itu guru dan Siswa SDM 8, SDM 18, SMPM 10, dan SMAM 7. Juga hadir guru TK ABA 6,  TK ABA 47, TK ABA 56, dan TK ABA 72. Upacara tepat dimulai pukul 06.30. Ahad, (17/08/2025).

Sebagai petugas upacara diserahkan kepada perwakilan dari guru yang ada di Cabang Mulyorejo. Untuk pasukan pengibar bendera dari tim SMA Muhammadiyah 7. Adapun untuk tim paduan suara dari SD Muhammadiyah 18 Surabaya.

Ketua PCM Mulyorejo, Najib Sulhan mendapatkan amanah sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, Najib Sulhan berkisah tentang sejarah nama Mulyorejo.  "Mungkin ada yang belum tahu asal mula nama Mulyorejo. Sesungguhnya Mulyorejo diambil dari dua nama pemuda yang bernama Moelyono dan Sarirejo. Mereka guru dalam petempuran di Surabaya, tepatnya di Kali Kepiting, Desa Kaliwaron.." Jelasnya.

"Kisah heroik itu terjadi ketika tentara sekutu Inggris dan disusupi orang-orang NICA Belanda berpatroli ke dukuh mereka. Dengan cepat mereka menyiapkan barikade dan jebakan yang diletakkan di perbatasan dukuh mereka. Meskioun pasa akhirnya mereka berdua gugur dalam pertempuran dengan senjata yang tidak seimbang." Lanjutnya.

Najib Sulhan juga menjelaskan tentang konsep kemerdekaan menurut Pimpinan Pusat Muhammadiyah. "Kemerdekaan Indonesia tidak cukup dimaknai sebagai perjanjian. Tetapi juga persaksian yang dibuktikan lewat aksi nyata untuk mengisi kemerdekaan. Pandangan Muhammadiyah kemerdekaan itu 'Al-Madinah Al-Fadhilah", yaitu negara yang berkemakmuran, berkeadaban, dan menyejahterakan rakyatnya." Tuturnya.

Untuk mendukung konsep kemerdekaan yang sesungguhnya, maka dikuatkan dengan SDM yang berkepribadian, beradab, dan cerdas. Untuk membangun SDM yang unggul, Muhammadiyah hingga kini telah memiliki 5.346 sekolah dari SD hingga SMA. Bahkan memiliki 172 perguruan tinggi.

Mengutip dari apa yang disampaikan oleh pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, "Pendidikan bukan hanya teansfer ilmu, melainkan proses pembentukan manusia yang berintegritas yang aktif menciptakan kemajuan bersama." Dari sinilah maka Muhammadiyah memiliki pembeda keunggulan dengan sekolah lain.

Pada akhir sambutannya, Najib Sulhan berpesan pada para guru yang hadir, "Tolong saya titip pesan pada bapak dan ibu guru. Kalian adalah teladan dan panutan. Didik anak-anak kita dengan adab. Tanamkan nilai-nilai akhlaqul karimah pada siswa. Mereka adalah calon pemimpin masa depan di negeri ini."

Baca Lainnya
Wajah Baru RS PKU Muhammadiyah Surabaya
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 4 Jam