Muhasabah Awal Tahun Santri LKSA Rumah Pintar Matahari
Aris Hidayah
Kamis, 9 Januari 2025 23:04 WIB

Surabaya, eNews - Pembinaan LKSA Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan di Masjid Al-Mukhlis Kemayoran Surabaya ikuti oleh 14 santri dan santriwati, Sabtu (4/1/2025).
Setelah Tilawati, di lakukan muhasabah awal tahun yang di pimpin oleh Aris Hidayah salah satu pengurus Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan.
Manusia yang melewati waktu hingga umurnya berlalu, namun ia tak memperoleh hal-hal yang bermanfaat (berbuah pahala), merugilah dia, inilah muhasabah awal tahun.
Sadar atau tidak, hadirnya tahun baru sesungguhnya menandakan satu hal: jatah umur kita di dunia ini yang terus berkurang. Terkait dengan itu, Allah SWT berfirman:
والعصر. ان الانسان لفي خسر
“Demi waktu. Sungguh manusia benar-benar ada dalam kerugian…” (QS: al-‘Ashr [103]: 1-2).
Dalam ayat di atas, setelah sebelumnya Allah SWT bersumpah dengan waktu, Dia menyatakan dengan tegas bahwa sesungguhnya manusia benar-benar merugi. Mengapa merugi? Mengapa Allah SWT menyatakan demikian?
Jika rugi—sebagaimana juga dirasakan oleh para pedagang/pebisnis—adalah berkurangnya modal, lalu apa modal manusia? Apanya yang berkurang dari manusia?
Modal manusia tidak lain adalah waktu (umur) yang ia miliki. Inilah yang terus berkurang.
Meski lahiriahnya bertambah, umur manusia hakikatnya terus berkurang setiap saat. Sebabnya, Allah SWT telah menjatah umur setiap manusia. Tentu hanya Dia Yang Mahatahu berapa jatah umur yang Dia berikan kepada setiap manusia di dunia ini. Yang pasti, kata Rasulullah ﷺ:
أعمار أمتي ما بين الستين إلى السبعين وأقلهم من تجاوز ذلك
Umur umatku ada di antara 60-70 tahun. Hanya sedikit dari mereka yang melampaui batas umur tersebut (Ibnu Majah).
Tentu, manusia mengalami kerugian saat menghabiskan umurnya dalam hal-hal yang tidak bermanfaat. Salah seorang ulama berkomentar tentang QS al-‘Ashr di atas, “Aku mempelajari pengertian surat ini dari salah seorang penjual es yang berkeliling di pasar.”
Sebagaimana diketahui, penjual es yang berkeliling di pasar, laku atau tidak jualan esnya, tetap esnya akan habis atau terbuang. Jika laku dan esnya habis, ia akan beruntung. Jika tidak laku, esnya akan meleleh/mencair dan terbuang sia-sia. Ia pun tentu merugi.
Karena itu, manusia yang melewati waktu hingga umurnya berlalu, namun ia tak memperoleh hal-hal yang bermanfaat (berbuah pahala), maka rugilah dia.
Kerugian manusia lebih besar lagi saat ia menjual akhiratnya demi memperoleh dunia. Menjual hal-hal yang abadi dengan yang fana. Demikian “Siapa saja yang menjual akhiratnya demi memperoleh dunia, ia berada dalam puncak kerugian.”
Namun demikian, tidak semua manusia merugi karena modal umurnya yang terus berkurang. Ada manusia yang tetap beruntung meski modal umurnya habis. Siapa gerangan? Tidak lain, sebagaimana dalam lanjutan ayat tersebut: …kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran (QS: al-‘Ashr [103]: 3).
Merekalah orang-orang yang modal umurnya terus berkurang tetapi dalam keadaan tetap beriman, banyak beramal shalih dan terus saling menasihati.
Karena itu agar kita beruntung dan tidak merugi di akhirat, yuk kita manfaatkan sisa waktu atau jatah umur kita di dunia ini untuk meraih sebanyak mungkin pahala dan menjauhi sebanyak mungkin perkara yang sia-sia apalagi sampai mendatangkan banyak dosa.
Jangan sampai kita menyesal saat modal umur kita habis dan kematian datang menghampiri kita. Saat demikian tentu tak ada lagi gunanya penyesalan, juga angan-angan.
Karena itu benar apa yang dinyatakan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahulLaah:
أن الموتى كلهم يتمنون حياة ساعة ليتوبوا فيها، ويجتهدوا في الطاعة، ولا سبيل لهم إلى ذلك
“Sungguh orang-orang yang mati banyak yang berangan-angan bisa hidup kembali meski sesaat agar bisa bertobat dan bersungguh-sungguh melakukan ketaatan, padahal hal demikian adalah mustahil bagi mereka.” (Ibnu Rajab).
"Terima kasih untuk muhasabah awal tahun nya. Semoga saya dan santri binaan RPM bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun kemarin," ujar Mariam salah satu santri binaan Rumah Pintar Matahari PCM Krembangan.
Baca Lainnya
Mars Muhammadiyah Menggema di Jawa Pos Arena, Laskar Swiper Bakar Semangat Futsal Series 2025
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 9 Jam
Dosen Pembina Kemahasiswaan FISIPOL UNESA Perkuat Pendidikan Karakter lewat Pelatihan Konten Digital Berbasis Nilai Kehidupan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 11 Jam
Tes Beasiswa Tahfidz di MI Muhammadiyah 25 Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 23 Jam
Verifikasi RAPBS TK dan KB Aisyiyah Se-Kota Surabaya: Wujud Komitmen Pengelolaan Pendidikan yang Akuntabel
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Grand Opening Kemadjoean Resto Pancer Door Pacitan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Sekretaris Camat Sampaikan Pesan Haru di Milad PC IPM Pabean Cantian
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Mahasiswa KKN Tematik Tenggilis Mejoyo UMSurabaya Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi dan Gelar Billingual Course Berbasis Flashcard
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Letakkan Batu Pertama, Bupati Maros Bangga Ada Masjid Batak di Wilayahnya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Peduli Pendidikan, PT Smelting dan Nurul Hayat Gresik Teken MoU Penyaluran Beasiswa
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Hadiri Gebyar Milad Ke-108 Aisyiyah, Ini Pesan Ketua PDM Surabaya M. Ridlwan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari