Resmikan Baitul Maal Wat Tamwil Muhammadiyah, Ketua PDM Surabaya Harapkan Peminjam-BMT Saling Diuntungkan

yupan
Rabu, 10 Juli 2024 22:18 WIB
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Dr H M Ridlwan MPd memberikan sambutan agenda peresmian BMT-MU dan Masjid KH M Anwar Zain (Foto:Yuda/eNews)

Surabaya, eNews - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya melaunching Baitul Maal Wat Tamwil Muhammadiyah Surabaya (BMT-MU) sekaligus peresmian Masjid Pusdam Surabaya KH M Anwar Zain di Aula Pusat Dakwah Muhammadiyah (Pusdam) jalan Wuni Nomor 9 Surabaya, Rabu (10/7/24).

Hadir dalam peresmian tersebut Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr Syamsudin MAg, Jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, Jajaran Pimpinan Daerah Aisyiyah Surabaya, Ketua dan Bendahara Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-kota Surabaya, Kepala Amal Usaha Muhammadiyah se-kota Surabaya, Ketua Lembaga, Majelis, dan Biro Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya.

Dalam wawancara awak media eNews, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya Dr H M Ridlwan MPd menyatakan,  bahwasanya BMT-MU didirikan dalam rangka membantu warga Muhammadiyah Surabaya yang kesulitan meminjam dana di perbankan sehingga difasilitasi oleh PDM Surabaya.

"In syaa Allah BMT-MU dari segi Margin tidak terlalu tinggi, berkisar 7-8 persen, kita juga akan mentasharufkan Baitul Maalnya, sehingga jika ada warga Muhammadiyah yang benar-benar tidak mampu, tidak kita kenakan margin, namun kita tetap berharap partisipasi infaq ke Muhammadiyah," ujarnya.

Jadi, lanjut Ridlwan, penggalangan dana BMT-MU ini melalui warga Muhammadiyah penyalurannya juga untuk warga Muhammadiyah tahap pertama.

"Selanjutnya, kalau memang sudah berkembang, sudah cukup mempunyai kekuatan secara finansial, maka juga untuk warga lain yang tidak mampu, ataupun yang punya usaha bisa ke BMT-MU," tuturnya.

Bagi warga Muhammadiyah yang kemungkinan kena jeratan pinjaman online, sambung Ridlwan, disarankan untuk beralih ke Baitul Maal Wat Tamwil Muhammadiyah Surabaya.

"Kalau pinjol memang sangat menjerat karena terlalu tinggi marginnya sehingga warga keberatan untuk bisa mengembalikan, nah di BMT-MU inilah masalah margin bisa kita diskusikan bersama, yang penting baik peminjam maupun BMT sama-sama diuntungkan dan tidak dirugikan," tutupnya.

Sementara, Ketua Dewan Pelaksana BMT-MU Drs H Zayyin Chudlori MAg mengatakan, ada lima dasar yang menjadi dasar gagasan pendirian BMT-MU ini.

Pertama, beberapa amal usaha Muhammadiyah, terutama sekolah, ingin berkembang. Akan tetapi kesulitan pembiayaan dan tidak bisa mengakses perbankan.

Kedua, beberapa guru dan karyawan amal usaha Muhammadiyah perlu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan tidak bisa mengakses perbankan.

Ketiga, masih banyak masyarakat duafa yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasar ekonominya, terlebih mereka terjerat pinjaman rentenir.

Keempat, dana amal usaha Muhammadiyah yang tersimpan di bank, tetapi penyimpan tidak memperoleh benefit secara maksimal.

Kelima, besarnya margin keuntungan dari dana antara 5 sampai 7 persen.

Lebih lanjut, Zayyin menyampaikan sembilan prinsip mendasar BMT-MU.

“Ada sembilan prinsip mendasar BMT-MU. Yakni keikhlasan, keadilan, kebersamaan, kemandirian, kemudahan, keterbukaan, keberlanjutan, kedayagunaan, dan kehasilgunaan,” terang dia.

Menurut Zayyin, BMT-MU memiliki tiga program pembiayaan.

“Pembiayaan pertama, pembiayaan murabahah untuk pengadaan barang dan jasa kepada AUM, pimpinan, guru, karyawan AUM, dan anggota Muhammadiyah,” katanya.

Kedua, pembiayaan mudharabah untuk tambahan modal usaha produktif kepada AUM, pimpinan, guru, karyawan AUM, dan anggota Muhammadiyah.

Ketiga, pembiayaan qardhul hasan, pengadaan barang dan jasa, modal usaha produktif serta pengalihan pinjaman terjerat rentenir kepada masyarakat tidak mampu, terutama guru, karyawan, dan anggota Muhammadiyah.

“Saat ini sudah ada 42 pihak/orang yang sudah menanamkan saham. Yang terbesar adalah RS PKU Muhammadiyah Kota Surabaya sebesar Rp 500.000.000, Majelis Dikdasmen sebesar Rp 400.000.000, Smamda Surabaya sebesar Rp 300.000.000, dan Mudipat Rp 300.000.000. Total semua sudah terkumpul sebesar Rp 2.049.000.000 (dua miliar empat puluh sembilan juta rupiah),” ungkapnya.

Dana yang terkumpul, sambung Zayyin, bentuknya ada investasi saham, tabungan/deposito.

"Peruntukan dana tersebut, pertama, Wadi'ah atau titipan, operasionalnya kita biayakan untuk kepentingan Mudharabah yaitu membantu lembaga-lembaga atau warga yang punya usaha untuk permodalannya," katanya.

Kedua murabahah, yakni mengadakan barang-barang atau jasa, kemudian dijual kepada para nasabah, tentunya dengan tambahan keuntungan yang akan dimiliki bersama.

"Dana-dana yang beredar di AUM-AUM yang tidak terpakai bisa dititipkan ke BMT dan bisa diambil sewaktu-waktu, sesuai dengan kebutuhan," tandasnya.

Muhammadiyah Surabaya BMT-MU Masjid KH M Anwar Zain
Baca Lainnya
Lantangkan Suara Dakwah, Menjadi Pelopor Digital Aktivisme
Florence Melodia Rahma Devi
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
PR IPM SMP Muhammadiyah 16 Surabaya Gelar Musyran 
Moh Hal Aftarif Kot Pradana
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Tetap Membara Meski LBSO PCA Genteng Tak Juara
Indira Yunia Evi
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Bulan
Lazismu Surabaya Gelar Amil Camp 2024
Yusuf Dwipa Wijaya
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Bulan