Surabaya, eNews - Gemuruh tepuk tangan dan alunan musik karawitan menyambut hangat kedatangan para tamu istimewa di SMP Muhammadiyah 1 Surabaya pada Sabtu pagi (10/5/2025). 

Sebuah perhelatan akbar bertajuk pertukaran budaya asing (foreign cultural exchange) sukses digelar, menghadirkan warna-warni tradisi dari Negeri Gajah Putih, Thailand, dan permata Asia Tengah, Tajikistan. 

Acara yang berlangsung selama empat jam, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah jembatan persahabatan yang terjalin erat antara siswa-siswi Surabaya dengan para duta budaya dari mancanegara.

Sorak sorai antusiasme terpancar dari wajah para siswa kelas 7A dan 8A SMP Muhammadiyah 1 Surabaya yang telah berkumpul sejak pagi. Mereka tak sabar untuk berinteraksi langsung dengan para mahasiswa asing yang merupakan bagian dari program Dharma Siswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). 

Kehadiran para guru bilingual dan Bapak Iswahyudi, S.Si, selaku Kepala SMP Muhammadiyah 1 Surabaya, menambah khidmat suasana. Ibu Pheni Cahya Kartika, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen sekaligus Kaprodi Bahasa dan Sastra Indonesia UM Surabaya, turut hadir memberikan dukungan dan membuka wawasan para siswa tentang pentingnya pemahaman lintas budaya.

Bintang utama acara ini tak lain adalah empat mahasiswa enerjik dari Thailand – Anas Yaena, Ameer Hateemo, Naim Salaeh, dan Riduwan Poh Ae – serta seorang mahasiswa ramah dari Tajikistan, Murodzoda Alimuhamadi. 

Kehadiran mereka membawa angin segar dan perspektif baru bagi para siswa Surabaya.
Rangkaian acara dibuka dengan suguhan seni tradisional Jawa yang memukau. 

Alunan gamelan karawitan yang dimainkan dengan apik oleh siswa-siswi SMP Muhammadiyah 1 Surabaya menciptakan atmosfer khidmat sekaligus bangga akan warisan budaya sendiri. 

Lantunan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" yang dinyanyikan bersama menggugah rasa nasionalisme dan persatuan. Tak ketinggalan, keindahan gerak Tari Ratoe Jaroe yang dipersembahkan dengan lincah oleh para siswi memukau seluruh hadirin.

Sambutan hangat dari pihak sekolah dan universitas menekankan betapa pentingnya kegiatan pertukaran budaya dalam era globalisasi ini. 

Bapak Iswahyudi dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar acara ini dapat membuka cakrawala berpikir siswa dan menumbuhkan rasa toleransi terhadap perbedaan. 

Senada dengan hal tersebut, Ibu Pheni Cahya Kartika memberikan motivasi kepada para siswa untuk aktif belajar bahasa dan budaya asing sebagai bekal di masa depan.

Momen yang paling dinanti tiba ketika para mahasiswa asing memperkenalkan diri. Dengan bahasa Inggris yang fasih dan sesekali diselingi bahasa Indonesia yang lucu, mereka berbagi cerita tentang negara asal, budaya, dan pengalaman mereka belajar di Surabaya. 

Para siswa pun tak kalah antusias memperkenalkan diri dan berbagi sedikit tentang kehidupan mereka di Surabaya. Sesi tanya jawab menjadi arena interaktif yang penuh keingintahuan. 

Berbagai pertanyaan dilontarkan, mulai dari makanan khas, tradisi unik, hingga sistem pendidikan di Thailand dan Tajikistan. Para mahasiswa asing menjawab dengan sabar dan antusias, menciptakan dialog yang hangat dan informatif.

Inti dari acara ini adalah sesi pertukaran budaya dan bahasa. Para mahasiswa Thailand dan Tajikistan dengan sabar mengajarkan beberapa frasa bahasa mereka kepada para siswa. Gelak tawa dan upaya pengucapan yang lucu mewarnai sesi ini. 

Sebaliknya, para siswa Surabaya juga mengenalkan beberapa kosakata bahasa Indonesia dan budaya lokal kepada para tamu. Tak hanya bahasa, keunikan tradisi masing-masing negara juga turut diperkenalkan, mulai dari pakaian adat, upacara keagamaan, hingga seni pertunjukan.

Suasana semakin meriah dengan penampilan bakat dari siswa SMP Muhammadiyah 1 Surabaya. Abad dan Audrey dari kelas 7A bilingual memukau penonton dengan penampilan band mereka, membawakan lagu-lagu populer dengan aransemen yang enerjik. Sorak sorai dan tepuk tangan riuh rendah mengiringi penampilan mereka. 

Sebuah kejutan istimewa hadir ketika para mahasiswa asing menunjukkan keahlian mereka dalam memainkan gamelan. Kolaborasi budaya ini menjadi simbol indah dari pertemuan dua dunia yang berbeda namun saling menghargai.

Puncak acara ditutup dengan penampilan kolaborasi yang memukau. Para mahasiswa asing dengan luwesnya menarikan Tari Ratoe Jaroe bersama para siswa. Gerakan yang serempak dan senyum kebahagiaan di wajah mereka menciptakan pemandangan yang mengharukan. 

Sesi foto bersama menjadi penutup yang manis, mengabadikan momen kebersamaan dan persahabatan yang terjalin.

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Surabaya, Bapak Iswahyudi, S.Si., mengungkapkan rasa bangganya atas kelancaran dan antusiasme seluruh peserta dalam acara ini. 

Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi para siswa untuk terus belajar dan membuka diri terhadap keberagaman budaya dunia. 

Sementara itu, Ibu Pheni Cahya Kartika menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing sebagai kunci untuk berinteraksi dan bersaing di kancah global.

Keberhasilan acara pertukaran budaya ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa SMP Muhammadiyah 1 Surabaya, tetapi juga bagi para mahasiswa asing yang merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat Surabaya. 

Pengalaman ini diharapkan dapat mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia, Thailand, dan Tajikistan, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya saling menghargai perbedaan budaya. 

Kegiatan positif seperti ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat terus berlanjut, menjadi jembatan penghubung antar bangsa dan menanamkan nilai-nilai toleransi serta persahabatan sejak dini kepada generasi muda Indonesia. 

Antusiasme para siswa yang begitu besar dalam berinteraksi dan belajar dari para tamu asing menjadi bukti nyata bahwa kegiatan pertukaran budaya memiliki daya tarik dan manfaat yang luar biasa dalam memperkaya wawasan dan membuka cakrawala pemikiran. (Abdul Fatah)