Dalam Sunyi, Menemukan Arti Perjuangan

Didik Hermawan
Kamis, 20 November 2025 19:39 WIB
Istimewa

Didik Hermawan, M.Pd 
Pembina IPM SMP Muhammadiyah 15 Boarding School Surabaya 

 

Di balik gemuruh orasi pelajar, meriahnya kegiatan, dan deretan agenda yang padat setiap pekan, ada satu ruang yang sering terlupakan, ruang sunyi di dalam jiwa para kader. Sunyi ini bukanlah kekosongan, bukan kehampaan yang menelan bisingnya dunia luar, melainkan sunyi yang penuh perenungan. Ia hadir di sela-sela lelah seusai rapat, dalam keheningan saat menyusun program, bahkan dalam diam ketika seorang pelajar menatap langit malam, merenungi: mengapa ia memilih jalan ini? Mengapa ia berada di organisasi ini? Siapa yang membawanya ke sini?

Perenungan itu datang begitu lembut, seperti embun yang membasahi daun di pagi hari. Tanpa suara, tanpa sorotan, namun begitu dalam. Di tengah hingar-bingar tugas dan tanggung jawab, seseorang kadang terhanyut dalam pertanyaan-pertanyaan sederhana, namun penuh makna. Dalam heningnya malam, ia berusaha menggali lebih dalam makna dari perjalanan yang ia pilih. Di tengah keramaian, ia berusaha menenangkan batinnya untuk menemukan alasan sejati mengapa ia berjuang di barisan ini, di organisasi ini, di bawah naungan IPM yang penuh tantangan ini.

Di sana, dalam ruang perenungan itu, ia menemukan kekuatan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Bukan kekuatan fisik yang tampak jelas, melainkan kekuatan jiwa yang tumbuh dari setiap keputusan, dari setiap langkah yang diambil. Seperti akar yang menguatkan pohon meski tersembunyi di dalam tanah, perenungan ini memperkuat keyakinan, mempertegas tujuan hidup, dan mengarahkan langkah-langkahnya ke arah yang lebih mulia. Di situlah, di ruang sunyi itu, ia menyadari bahwa setiap detik yang dihabiskan untuk berjuang adalah investasi bagi masa depan yang lebih baik.

Namun, perenungan itu tidak hanya berakhir pada pemahaman tentang diri sendiri, melainkan juga tentang orang lain. Bagaimana seorang kader menjadi bagian dari sebuah jaringan yang lebih besar, sebuah komunitas yang saling mendukung dan saling melengkapi. Dalam perjalanan ber-IPM, ia belajar bahwa bukan hanya dirinya yang berjuang, tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Mereka yang datang dengan cita-cita yang sama, dengan mimpi yang serupa, dan dengan tekad yang tak kalah kuat. Mereka saling memberi semangat, saling mengingatkan akan arti dari setiap perjuangan, saling berbagi dalam suka dan duka.

Kadang, dalam keheningan itu, ia juga merenung tentang peran yang ia jalankan. Adakah yang ia lakukan selama ini benar-benar membawa perubahan? Adakah langkah-langkah kecil yang ia ambil memberikan dampak yang signifikan bagi komunitasnya? Kadang, perenungan ini membawa perasaan keraguan, namun itu justru memperdalam keinginan untuk terus berusaha, untuk tidak berhenti mencari cara agar setiap tindakan menjadi lebih berarti. Di balik setiap program yang ia jalankan, setiap rapat yang ia hadiri, ada pertanyaan besar: apakah ini benar-benar untuk kepentingan orang banyak, atau hanya sekadar untuk diri sendiri?

Lalu datanglah rasa syukur yang mendalam, rasa yang datang dari hati yang tergerak melihat kebersamaan yang terjalin dalam organisasi ini. Perenungan itu mengingatkannya akan betapa indahnya perjuangan yang dijalani bersama teman-teman seperjuangan. Mereka yang berbagi impian dan harapan yang sama, yang berjuang bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Di dalam ruang sunyi itu, ia merasa bersyukur telah dipertemukan dengan mereka, para kader yang tidak hanya menjadi teman, tetapi juga saudara sejati yang selalu ada dalam setiap langkah.

Perenungan juga mengajarkan tentang keberanian. Keberanian untuk melangkah di jalan yang kadang tidak mudah, keberanian untuk berbicara meski suara terdengar kecil, keberanian untuk tetap teguh meski badai datang menghadang. Dalam sunyi itu, ia merasakan betapa besar tantangan yang dihadapi, namun ia juga tahu bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh. Dan di balik setiap perjuangan, ada harapan yang lebih besar, sebuah harapan untuk perubahan yang lebih baik bagi banyak orang.

Pada akhirnya, perenungan ini mengajarkan tentang arti sejati dari sebuah perjuangan. Bukan tentang bagaimana ia dilihat oleh orang lain, tetapi bagaimana ia melihat dirinya sendiri setelah melalui segala proses ini. Di ruang sunyi itu, ia menemukan kedamaian dalam hati, karena ia tahu bahwa meski jalan yang dipilih tidak selalu mudah, namun ia telah memilih untuk berjalan dengan tekad yang bulat. Ia memilih untuk menjadi bagian dari perubahan, untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain, dan untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari. Inilah perenungan yang membawa kedalaman dalam setiap langkah perjuangannya sebagai kader IPM.

Baca Lainnya
Langkah Sederhana Menuju Jepang
Fathan Faris Saputro
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 24 Hari
Pemuda, Jembatan Waktu Menuju Indonesia Emas 2045
Salim Bahrisy
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 27 Hari
Ia Tak Menilai dari Pakaian
Fathan Faris Saputro
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan