Pemuda, Jembatan Waktu Menuju Indonesia Emas 2045
Salim Bahrisy
Rabu, 29 Oktober 2025 11:38 WIB
Oleh: Salim Bahrisy, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 10 Surabaya
Setiap tanggal 28 Oktober, denyut semangat persatuan dari Kongres Pemuda 1928 kembali bergaung. Di Hari Sumpah Pemuda 2025 ini, tema yang diusung, "Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu," bukan sekadar slogan tahunan, melainkan sebuah "Call to Action" yang terukur, berhadapan langsung dengan kalender keramat bangsa: Indonesia Emas 2045.
Jarak dari momentum Sumpah Pemuda hari ini ke tahun 2045 hanyalah 20 tahun. Jarak ini adalah masa di mana generasi muda hari ini termasuk para remaja sekolah akan mencapai puncak karier dan kepemimpinan. Merekalah arsitek sejati Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. Jika para pemuda 1928 berjuang menyatukan raga di tengah penjajahan, perjuangan kita saat ini adalah menyatukan visi, kompetensi, dan moralitas di tengah disrupsi global.
The Golden Gate Generation: Aksi Nyata Pemuda Hari Ini
Untuk mewujudkan Indonesia Emas, pemuda tidak bisa hanya menunggu. Kita harus bertransformasi dari sekadar "Generasi Penikmat" menjadi "Generasi Pelopor". Apa saja yang harus dilakukan?
1. Stop Baper, Start Kompeten.
Pemuda harus fokus pada peningkatan kualitas diri. Bukan lagi sekadar gelar, melainkan penguasaan "Hard Skill" di bidang teknologi, data, dan ekonomi hijau, diimbangi dengan "Soft Skill" kritis seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan kolaborasi lintas batas. Di era digital, literasi digital dan kemampuan berpikir kritis adalah benteng pertahanan utama kita dari kolonialisme baru berupa hoaks dan polarisasi. Jadilah "Kreator Solusi", bukan hanya konsumen informasi.
2. Mengusung Semangat Inklusivitas Sejati.
Indonesia Emas 2045 tidak akan terwujud jika masih ada anak bangsa yang tertinggal. Semangat Sumpah Pemuda tentang satu bangsa harus diterjemahkan menjadi inisiatif inklusif. Ini berarti merangkul semua keberbakatan, termasuk mereka yang berada dalam spektrum disabilitas atau memiliki passion unik yang sering luput dari perhatian. Setiap individu, dengan keunikan bakatnya (seperti di SMAMX yang fokus pada keberbakatan), adalah aset. Akronim unik: G-L-O-R-Y (Gerak Lintas Optimalisasi Ragam Yurisdiksi) harus menjadi mentalitas kita, bergerak melintasi batas-batas suku, agama, dan bahkan batasan potensi diri.
3. Karya Nyata yang Menginspirasi Remaja Sekolah.
Pemuda hari ini adalah idola, inspirasi, dan panutan (role model) bagi adik-adik remaja sekolah. Tindakan kita harus menjadi kurikulum moral yang hidup. Tunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya soal uang, tetapi soal dampak.
4. Tindakan Inspiratif: Mulailah dari lingkungan terdekat.
Pemuda harus giat berpartisipasi dalam komunitas kerelawanan, menciptakan startup sosial, atau bahkan menjadi mentor sebaya di sekolah/kampus. Fokus pada etika digital, anti-perundungan (anti-bullying), dan kesadaran lingkungan. Tunjukkan bahwa "Keren itu Berdampak".
5. Karya yang Dicanangkan (The Big Project)
Untuk mewujudkan Indonesia Emas, pemuda harus menginisiasi "Proyek Kolaborasi Lintas Sektor". Canangkan satu karya monumental: "Eco-Digital Hub Nasional". Ini adalah sebuah platform terintegrasi (berbasis data dan AI) yang menghubungkan potensi sumber daya alam (SDA) lokal dengan inovasi digital pemuda, mempromosikan pariwisata berkelanjutan, dan memfasilitasi Green-Entrepreneurship. Karya ini akan menjadi bukti bahwa teknologi dan kearifan lokal dapat berjalan beriringan menuju kemandirian ekonomi.
Start Action : Mulai Dari Sekarang
Waktu terus berdetak. Indonesia Emas 2045 bukan janji langit, melainkan hasil dari keringat dan intelektualitas kolektif pemuda hari ini. Pemuda adalah jembatan waktu. Kita tidak hanya mewarisi negara, tapi sedang mendesain masa depannya. Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mari Bergerak, Bersatu, dan Jemput Indonesia Emas 2045!
Baca Lainnya
Ia Tak Menilai dari Pakaian
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Mengurai Dinamika dan Rasionalisasi Daerah Pemilihan DPRD Kota Surabaya: Kajian Strategis dan Simulasi Dapil dengan Potensi 55 Kursi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Pengakuan WHO untuk EMT Muhammadiyah: Titik Balik Kesiapsiagaan Medis Indonesia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
Tak Pernah Menyerah, Hanya Terus Mengerjakan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 7 Hari
Lulusan dari Doa Tukang Tambal Ban
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Hari
Tawa di Balik Gerobak Cilok
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 12 Hari
Cahaya di Balik Seragam Lusuh
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 13 Hari
Rezeki yang Mengalir dari Gelas Es Pisang
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 14 Hari
Muhammadiyah Menghadapi Evolusi TBC di Era Digital
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 15 Hari
