Guru Harus Memiliki Personal Calling agar Menjelma Menjadi Personal Branding

NS
Sabtu, 23 Agustus 2025 11:30 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - SMP Muhammadiyah 10 dan SMA Muhammadiyah  7 yang berada di Jl. Sutorejo 98-100 mengadakan pembinaan untuk guru dan karyawan. Ada 50 peserta  yang ikut dalam kegiatan ini. Hadir ketua Majelis Dikdasmen PCM Mulyorejo, Fajrul Islam Ats-Tsauri untuk memberikan sambutan, Jumat (22/8/2025).

Dalam sambutan iftitahnya, Ketua Majelis Dikdasmen berharap terjadi perubahan yang lebih baik lagi untuk pendidikan yang ada di Cabang Mulyorejo ini. Semangat untuk rasa memiliki terhadap AUM Pendidikan pun harus ditingkatkan. 

Pada pendampingan melalui pembinaan ini dihadirkan Najib Sulhan sebagai ketua PCM Mulyorejo. Beliau juga praktisi dan penulis buku-buku pendidikan. Kegiatan ini mengangkat  tema, "Membangun Masa Depan yang Berkemajuan dengan Sense of Belonging dan Kolaboratif."

Untuk mengawali materi, Najib Sulhan mengutip sebuah quotes, "At-toriqoh ahammu minal maddah. Wal mudarris ahammu minath-thoriqoh. Waruhul mudarris ahammu minal mudarris nafsihi." Quotes ini kemudian diartikan, "strategi itu lebih penting dari materi. Dan guru lebih penting dari strategi. Dan ruh atau jiwa seorang guru lebih penting dari guru itu sendiri."

Menurut Najib Sulhan, jiwa seorang guru yang mengabdi di AUM pendidikan harus selaras dengan konsep pendidikan Muhammadiyah berkemajuan. Konsep itu sesungguhnya sudah lama digagas oleh K.H Ahmad Dahlan. "Sesungguhnya, KH. Ahmad Dahlan memberikan tiga konsep pendidikan berkemajuan.  Pertama pengembangan ilmu pengetahuan yang terintegrasi dengan agama. Pengamalan dengan pengembangan potensi setiap individu. Ketiga, pendidikan beradaptasi dengan zaman dan terus melakukan refleksi untuk membaca kebutuhan." Tuturnya.

Selanjutnya beliau menyampaikan tentang konsep guru untuk bisa mewujudkan rasa memiliki (sense of belonging) terhadap AUM pendidikan. "Guru atau karyawan akan merasa memiliki jika memiliki personal calling, yaitu panggilan pribadi. Dari sinilah guru dan karyawan terus belajar menata hati, memiliki tujuan hidup, bisa memberikan kontribusi, berani bereksplorasi, hingga berkarya nyata."

Menurutnya personal calling ini menjadi kunci dalam membangun personal branding. "Dari personal calling akan menjelma menjadi personal branding. Guru akan memiliki identitas yang melahirkan persepsi positif. Mampu membangun koneksi baik internal maupun eksternal. Selanjutnya mampu membangun kepercayaan diri dan membuka peluang." 

Tak henti-hentinya Najib Sulhan memberikan motivasi kepada guru dan karyawan untuk terus membangun energi positif dalam bekerja.

"Bapak dan Ibu sangat beruntung bekerja dalam dunia pendidikan. Sesungguhnya menjadi guru itu pekerjaan yang menguntungkan. Selain itu guru itu mulia dan dimuliakan Allah, untuk itu jaga kemuliaan yang ada. Guru juga ditinggikan derajatnya oleh Allah. Dan guru itu memiliki investasi abadi," pungkasnya.

Baca Lainnya