Orasi Masta dalam Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Muhammadiyah Semarang

Nashrul Mu'minin
Kamis, 5 September 2024 12:51 WIB
Ilustrasi

 


Oleh: Nashrul Mu'minin 
Mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta 

Sebagai mahasiswa di Yogyakarta, saya merasa sangat bersyukur bisa menyaksikan orasi Masta Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang diselenggarakan oleh PW Muhammadiyah Jateng di Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 3 September 2023. 

Dalam kesempatan ini, Ketua PWM Jateng, Dr. Ahmad Sholih, memberikan sambutan yang sangat menginspirasi dan relevan bagi kami sebagai generasi muda yang baru memasuki dunia perkuliahan.

Orasi Masta bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan momen penting untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai yang harus kami pegang sebagai mahasiswa Muhammadiyah. Dr. Ahmad Sholih mengingatkan kami bahwa setiap mahasiswa memiliki tanggung jawab untuk menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

> **وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا**  
> (Surah Al-Baqarah: 143)  
> Artinya: "Dan demikianlah Kami menjadikan kamu umat yang adil."

Ayat ini menekankan pentingnya peran kami sebagai umat yang harus menjadi contoh dan panutan bagi orang lain. Orasi Masta memberikan dorongan bagi kami untuk tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga untuk berkontribusi kepada masyarakat.

Selama orasi, Dr. Ahmad Sholih membahas tentang pentingnya kerja keras dan motivasi. Ia menekankan bahwa kesuksesan tidak datang dengan mudah, dan kita harus siap berusaha. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

> **إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ**  
> (Surah Al-Anfal: 2)  
> Artinya: "Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, bergetarlah hati mereka."

Ini mengingatkan kita untuk selalu mengingat Allah dalam setiap langkah yang kita ambil. Kesadaran akan kehadiran-Nya akan membantu kami tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif.

Solidaritas di antara mahasiswa juga menjadi tema sentral dalam orasi tersebut. Dr. Ahmad Sholih menekankan pentingnya saling mendukung dan menghormati satu sama lain, terlepas dari latar belakang yang berbeda. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

> **يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِن ذَكَرٍ وَأُنثَى**  
> (Surah Al-Hujurat: 13)  
> Artinya: "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan."

Ayat ini menunjukkan pentingnya persatuan dan kesatuan. Dalam lingkungan kampus, kami akan bertemu dengan berbagai latar belakang dan budaya, dan kami harus mampu menghargai perbedaan tersebut.

Orasi ini juga mengingatkan kami tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik. Dr. Ahmad Sholih menyampaikan bahwa dalam proses belajar, sering kali kami dihadapkan pada tekanan yang cukup besar. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental sangatlah penting. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

> **وَلَا تَقْتُلُوا أَنفُسَكُمْ**  
> (Surah An-Nisa: 29)  
> Artinya: "Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri."

Pesan ini mengingatkan kami untuk menjaga diri dan kesehatan. Orasi Masta memberikan pemahaman bahwa penting untuk mencari keseimbangan antara akademik dan kesehatan mental.

Sebagai mahasiswa, saya merasa terinspirasi untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dr. Ahmad Sholih mengingatkan kami bahwa sebagai mahasiswa Muhammadiyah, kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

> **وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ**  
> (Surah Ad-Duha: 10)  
> Artinya: "Dan terhadap orang yang meminta, janganlah kamu menghardiknya."

Ayat ini mengajak kami untuk peduli terhadap sesama. Dalam konteks ini, orasi Masta menjadi pengingat bahwa kami harus aktif dalam membantu masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan.

Di akhir orasi, Dr. Ahmad Sholih mengajak kami untuk terus belajar dan tidak pernah berhenti mencari ilmu. Saya teringat akan firman Allah:

> **اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ**  
> (Surah Al-'Alaq: 3)  
> Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Pemurah."

Pesan ini mendorong kami untuk senantiasa belajar dan berusaha agar tidak stagnan. Kegiatan belajar tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penutup, orasi Masta Penerimaan Mahasiswa Baru di Universitas Muhammadiyah Semarang adalah momen yang sangat berharga. Melalui kegiatan ini, kami diberi pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab sebagai mahasiswa Muhammadiyah yang tidak hanya belajar, tetapi juga berkontribusi kepada masyarakat. 

Saya percaya bahwa dengan semangat yang ditanamkan dalam orasi ini, mahasiswa baru akan mampu menghadapi tantangan di masa depan dengan percaya diri dan integritas. Semoga seluruh mahasiswa dapat mengambil hikmah dari orasi ini dan mewujudkan nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur'an dalam setiap langkah mereka.

Daftar Pustaka

1. Al-Qur'an Al-Karim.
2. Muhammad, N. (2021). Pendidikan Karakter dalam Islam. Yogyakarta: Laksana.
3. Rasyid, A. (2020). Peran Mahasiswa dalam Masyarakat. Jakarta: Rosda.
4. Hasan, S. (2019). Kepemimpinan dalam Islam. Bandung: Alfabeta.
5. Sari, R. (2018). Etika dan Moral dalam Pendidikan. Semarang: Pustaka.
6. Al-Attas, S. (2021). Islam dan Kebudayaan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa.
7. Hikmat, A. (2020). Pemuda dan Perubahan Sosial. Malang: UMM Press.
8. Firdaus, M. (2019). Kepemudaan dan Perkembangan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
9. Rahman, S. (2020). Literasi Budaya di Era Digital. Jakarta: Kompas.
10. Zainuddin, A. (2021). Tradisi dan Modernitas dalam Pendidikan. Bandung: Nuansa.
11. Azhar, M. (2019). Kearifan Lokal dalam Pendidikan. Semarang: Unimus Press.
12. Sulaiman, A. (2020). Makna Pendidikan dalam Islam. Yogyakarta: LKiS.
13. Hasibuan, R. (2021). Menjadi Mahasiswa Berkarakter. Jakarta: Salemba.
14. Yudhistira, R. (2020). Pengembangan Diri Mahasiswa. Yogyakarta: Andi.
15. Nasution, A. (2019). Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.
16. Subhan, M. (2021). Islam dan Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.
17. Fauzi, A. (2020). Seni dan Budaya dalam Pendidikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
18. Mulyadi, R. (2019). Perubahan Sosial dan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia.
19. Khairuddin, A. (2021). Masa Depan Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka.
20. Widiastuti, R. (2017). Membangun Identitas Melalui Pendidikan. Semarang: Penerbit.

Baca Lainnya
Kalau Dikit-Dikit Tersinggung, Kapan Senangnya?
Fathan Faris Saputro
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Alghorethicts: Etika untuk Otak Buatan di Era AI
M Arif'an
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Pelantikan Bupati dan Wakil Kabupaten Serang 
M Arif'an
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan