Workshop Penulisan 'Lagi-lagi Sang Gresik Bercerita'

Anang Dony Irawan
Sabtu, 20 Juli 2024 12:53 WIB
Foto: Istimewa

Gresik, eNews - Banyak minat yang tumbuh dikalangan muda untuk mengekspresikan kemampuannya dalam menulis, khususnya menuliskan kisah-kisah kearifan lokal Gresik Tempo Doeloe.

Untuk menopang dalam Lagi-lagi Sang Gresik Bercerita tersebut diadakan Workshop Penulisan pada Sabtu (20/07) di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik. Workshop ini khusus dihadiri oleh para penulis yang terlibat dalam penulisan buku tersebut.

"Lagi-lagi Sang Gresik Bercerita ini merupakan seri 3 dari Sang Gresik Bercerita. Dalam seri 3 ini kita batasi jumlah penulisnya untuk menjamin tulisan tidak terlalu banyak dan tidak ada cerita yang diulang dari 2 seri sebelumnya," jelas Kris Adji, Ketua Yayasan Mataseger.

Dalam penulisan seri 3 ini bekerjasama dengan Badan Bahasa Kemendikbud Ristek. 

"Kerjasama ini bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik sebagai tempat menjaga literasi. Sejarah nasional tidak bisa dilepaskan dari cerita sejarah lokal," tambah pak Kris, panggilan akrabnya.

Dalam workshop ini menghadirkan 3 pembicara, diantaranya Henri Nur Cahyo dari Sidoarjo, Eryani Widyastuti dari Kediri, dan Mardi Luhung dari Gresik. Dalam menulis itu bergantung penulis mau menuliskan tentang apa. 

"Seperti kanvas yang putih disitu akan ada gambaran yang diinginkan pelukis. Sama halnya dalam lembaran kertas, penulis mau menuliskan tentang apa tergantung pada penulis tersebut," kata Henri Nur Cahyo.

Banyak hal yang perlu digali dalam menuliskan cerita lokal, karena sebelum ke lokasi untuk menuliskan cerita itu terlebih dahulu menggali sumber awal yang ada sebagai data yang dimiliki awal penulis.

Ada 38 penulis dengan 64 karya tulis yang nantinya akan terlibat dalam penulisan buku LLSGB. Peserta yang hadir begitu antusias mengikuti workshop ini. 

"Sebagai penulis, maka diperlukan penulisan kalimat efektif. Hal ini perlu karena tidak perlu ada pengulangan kata yang berulang," ujar Bu Wiwid, panggilan akrab Eryani Widyastuti yang menjadi pemateri 2.

Membuat pembaca terikat diperlukan dalam menyusun sebuah tulisan. Dengan keterikatan pembaca dengan sebuah tulisan menandakan bahwa pembaca tersebut muncul rasa penasaran atas bagaimana arah tulisan yang ditulis penulis.

"Penulis harus bisa menafsirkan kearifan lokal yang ada. Sebagai upaya untuk menjelaskan alur cerita yang ada untuk menarik pembaca," tandas Bu Wiwid. 

Baca Lainnya
Pengurus Savate Surabaya Audiensi Ke Komandan Lanud Muljono 
Zubaidulloh Ubed
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 3 Hari
Semangat Halalbihalal di Perumahan Bougenville Jelidro Tama
Anang Dony Irawan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 5 Hari
Silaturahmi dan Halalbihalal Kendangsari Peduli 
Zubaidulloh Ubed
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 11 Hari