Ketika Puisi Menjadi Jalan Pulang: Tentang Membaca dan Menemukan Diri
Fathan Faris Saputro
Kamis, 24 Juli 2025 04:56 WIB

Lamongan, eNews — Buku antologi puisi bertajuk Membaca, Menemukan Diri resmi dirilis oleh tiga penulis muda: Fathan Faris Saputro, Selamet Priyanto, dan Temon Bagus Hidayahtullah. Karya ini menjadi ruang ekspresi personal dan refleksi mendalam tentang identitas, pencarian makna, serta suara batin di tengah kehidupan yang terus bergerak.
Salah satu penulis, Fathan Faris Saputro, menegaskan bahwa proses kreatif dalam menulis puisi adalah bagian dari perjalanan spiritual dan eksistensial.
“Puisi bukan sekadar keindahan bahasa, tapi cermin. Ia mempertemukan kita dengan bayangan paling jujur dari diri sendiri,” ungkap Faris pada Rabu (23/7/2025), yang juga penulis buku Pelukan Ramadan.
Menurutnya, Membaca, Menemukan Diri lahir dari kebutuhan untuk menyelami kegelisahan yang sering kali tak terucapkan. Dalam bait-bait puisinya, Faris ingin menghadirkan keheningan yang bermakna—tempat seseorang bisa berkontemplasi tanpa merasa digurui.
“Saya percaya, membaca adalah langkah awal untuk mengenali sesuatu—dan yang paling dekat untuk dikenali adalah diri sendiri. Puisi-puisi ini lahir dari pergulatan batin, dari membaca hidup yang kadang diam-diam menyisakan pertanyaan,” tutur Faris, yang juga penulis buku Di Balik Kereta.
Faris juga menyebut bahwa kerja kolaboratif dengan dua penulis lainnya membuka ruang perspektif baru. Meskipun memiliki gaya penulisan yang berbeda, benang merah dari buku ini tetaplah sama: pencarian jati diri melalui perenungan.
“Kami tidak sedang menyajikan jawaban. Buku ini justru penuh dengan pertanyaan. Tapi dari pertanyaan-pertanyaan itu, semoga pembaca bisa menemukan makna mereka sendiri,” jelas Faris, yang juga menulis Kilau Senja di Kota Soto.
Melalui Membaca, Menemukan Diri, Faris berharap puisi kembali mendapat ruang di tengah generasi muda—bukan sekadar sebagai bentuk seni, tetapi sebagai jalan pulang bagi siapa saja yang sedang mencari.
Baca Lainnya
Tapak Suci 62 Tahun: Mencetak Generasi Kuat, Mengembangkan Tradisi ke Penjuru Dunia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Jam
Aku Menulis, Maka Aku Kader: Menjaga Ingatan Umat di Tengah Derasnya Lupa
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Ekonomi Kita Bukan Sekadar Angka: Saatnya Menggerakkan Rasa dan Rakyat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 23 Hari
Kalau Dikit-Dikit Tersinggung, Kapan Senangnya?
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Menyongsong Agentic AI: Peluang dan Tanggung Jawab di Era Baru Kecerdasan Buatan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Hari Lahir Pancasila, PCPM Semampir Serukan Peran Pemuda sebagai Penjaga Nilai Kebangsaan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Kebohongan Publik Ayam Goreng Non Halal Termasuk Kejahatan Kuliner
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Alghorethicts: Etika untuk Otak Buatan di Era AI
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Nabi Ibrahim AS Mencari Tuhan Menginspirasi Lahirnya Strategi Pembelajaran Penemuan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan