Sekolah Berkarakter Vs Sekolah Brutal
hil_qoir
Kamis, 11 Juli 2024 17:52 WIB

Oleh : Andi Hariyadi
Sekolah sebagai media belajar yang keberadaannya sangat strategis untuk menambah ilmu sekaligus pendidikan karakter agar memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup guna bekal kehidupan yang semakin kompetitif.
Untuk itu seluruh komponen disekolah menjadi bagian yang saling berkaitan memberikan pendampingan sekaligus pendewasaan.
Sekolah Berkarakter merupakan amanat implementasi kurikulum merdeka dalam bentuk Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), sehingga nilai nilai Pancasila tertanam kuat melalui proses pendidikan.
Ada beberapa karakter keseharian yang harus dikuatkan, diantaranya karakter religius, diharapkan prinsip iman, taqwa, berakhlak mulia dan rajin beribadah sebagai pondasi yang harus di kokohkan, bersama orang tua sebagai teladan mempraktekkan karakter religius.
Kesadaran dan kebersamaan mengamalkan ajaran agama mendidik kita bahwa apa yang selama ini dilakukan akan dimintai pertanggung jawaban, maka hidup ini diisi dengan kebaikan berupa amal soleh.
Berikutnya karakter kebersamaan untuk hidup rukun, harmonis dan tolong menolong dengan penuh persaudaraan. Ketika di Sekolah dilatih bergotong bersama teman temannya betapa indah upaya penguatan P 5, yang tentunya juga saat bersama keluarga dan lingkungan di rumah.
Upaya penguatan karakter diharapkan dapat menuju terwujudnya generasi Indonesia emas, yang unggul dan berdaya saing global.
Disaat proses pendidikan karakter dilakukan, kita dapat berita yang lagi viral di media sosial atas kematian Fajar Nugroho seorang pelajar sekaligus ketua OSIS di SMA Negeri 1 Cawas Klaten, ketika teman teman di sekolah mengucapkan selamat ulang tahun dan tanpa berpikir panjang dimasukkan ke dalam kolam sekolah dan tersengat aliran listrik sehingga meninggal dunia. Sepertinya untuk memberikan surprise tetapi berlebihan akhirnya jadi korban kebrutalan.
Sering kita dapati ritual brutal menyambut hari kelahiran membuat korban tidak berdaya, tetapi terus ditertawakan ekspresi rasa senang tanpa ada belas kasihan.
Pelajar yang seharusnya bisa berpikir akan resiko yang terjadi, namun akibat terpapar praktek brutal sehingga hilang masyarakat yang lebih luas.
Ada duka yang dalam atas meninggalnya korban pembulian ini, kebrutalan harus diakhiri karena sangat bertentangan dengan nilai nilai moral, Pancasila dan Agama. Peran aktif orangtua untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan putra putrinya harus ditingkatkan, bukannya aktif disibukkan handphone digenggaman, anaknya sendiri kurang diperhatikan.
Para guru hendaknya lebih aktif melakukan pendampingan, pembinaan secara intensif untuk berdialog, sharing dan berbagi pengalaman menemukan solusi sebagai bagian dari proses pendidikan, bukannya aktif disibukkan administrasi pembelajaran dan anak didik kurang mendapat sapaan, menanyakan kabar dan memberi solusi atas permasalahan.
Proses pendidikan di era digital ini perlu mendesain ulang metode dan materi pembelajaran, karena sekarang ini ada kemudahan mendapat sumber dan bahan belajar, maka pendidik harus lebih memberikan perhatian agar cerdas berdigital dan cermat memilah informasi brutal.
Songsong Indonesia emas dengan karakter konstruktif bukan destruktif yang dapat merusak pencapaian Indonesia emas di tahun 2045.
Liburan sekolah segera berakhir dan selanjutnya masuk sekolah lagi untuk belajar, tunjukkan sebagai penerus Indonesia emas dengan prestasi yang unggul dan karakter yang luhur.
Baca Lainnya
Belajar dari Ujian Hidup
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Ketua Pemuda Muhammadiyah Surabaya Alfianur Rizal Dukung Regulasi Baru PPDB
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 7 Hari
Refleksi Isra Mikraj dalam Budaya Membaca
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 11 Hari
Kenapa Baru Sekarang?
- 1 Suka .
- 1 Komentar .
- 14 Hari
Membedah Lirik Lagu Sang Surya Muhammadiyah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Beberapa Jam Jelang Gencatan Senjata
- 1 Suka .
- 1 Komentar .
- 19 Hari
Hidayah Dalam Diri Manusia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 19 Hari
Kilau Senja di Kota Soto: Karya Dua Kader Muda Muhammadiyah yang Menghidupkan Keindahan Lamongan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 22 Hari
Makna Rukun Iman dalam Islam
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 28 Hari
Keutamaan Sholat 5 Waktu yang Harus Diketahui
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan