Oleh: Ghina Ruqayatul Malihah

Setiap tanggal 22 Desember seluruh dunia merayakan hari ibu sebagai bentuk penghormatan seorang anak. Namun hari Ibu juga sebagai momentum penting untuk menghargai dedikasi dan perjuangan para ibu dalam membangun karakter individu dan masyarakat. 

Ketua Bidang IPMAWATI PW IPM Jawa Timur, Almasy Tsalisa menekankan bahwa peran ibu merupakan fondasi utama dalam membangun karakter individu yang berkontribusi pada tatanan sosial.

Dalam keluarga, ibu bertindak sebagai pendidik utama yang membentuk nilai-nilai moral dan intelektual anak. Di masyarakat, ibu memiliki fungsi strategis sebagai agen perubahan yang memobilisasi kesadaran kolektif menuju keadilan sosial. Mereka mengintegrasikan nilai-nilai spiritualitas, pendidikan, dan pemberdayaan sosial secara simultan.

Bidang IPMAWATI Jawa Timur mengarahkan konsentrasi strategis pada implementasi pelatihan berbasis paradigma sekolah adil gender. Peringatan Hari Ibu diposisikan sebagai medium pedagogis untuk menanamkan kesadaran transformatif kepada pelajar. Tujuannya adalah agar mereka memaknakan dan menghormati dedikasi dan perjuangan para ibu.

Pelajar memiliki tanggung jawab intelektual dan moral dalam memperjuangkan pengakuan serta perlindungan hak-hak perempuan. Mereka dapat berkontribusi melalui:

1. Transformasi Kesadaran Kritis: Meningkatkan pemahaman terhadap isu-isu gender dan hak asasi manusia.
2. Pemberdayaan dalam Ruang Publik: Menciptakan ruang-ruang advokasi inklusif untuk perempuan.
3. Revitalisasi Peran Pelajar sebagai Agen Perubahan: Menggunakan media digital untuk menginisiasi kampanye hak perempuan.
4. Internalisasi Nilai Keadilan: Menerapkan nilai-nilai keadilan di lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dengan kombinasi kesadaran kritis, aksi konkret, dan komitmen moral, pelajar dapat menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak perempuan dan menciptakan masyarakat yang lebih setara. 
Selamat hari ibu untuk seluruh perempuan hebat di seluruh Indonesia.