Surabaya, eNews - SD Muhammadiyah 26 Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam mengenali potensi unik setiap calon peserta didik melalui gelaran Observasi Siswa Baru Gelombang Kedua pada Sabtu (8/11/2025).

Sebanyak 24 calon siswa baru mengikuti rangkaian kegiatan interaktif yang dirancang khusus untuk membangun kemandirian, kreativitas, dan rasa percaya diri sejak dini.

Kegiatan Interaktif: Bukan Sekadar Tes, Tapi Eksplorasi Diri

Dimulai tepat pukul 08.00 WIB, suasana observasi dibuka dengan sesi gerak aktif yang dipandu oleh Ustadzah Yunita Puspitasari, S.Si., S.Pd., Gr. Sesi pembuka ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang gembira dan menghilangkan ketegangan pada anak-anak.

Setelah itu, peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan bergiliran mengikuti kegiatan di beberapa pos yang berfokus pada eksplorasi kemampuan kognitif, motorik, dan sosial-emosional.

• Pos Kreativitas dan Kognitif: Anak-anak diajak aktif dalam kegiatan senam anak Indonesia hebat, mewarnai, berhitung, serta menyusun puzzle shape dan angka. Pos ini menjadi sarana bagi guru untuk memetakan kemampuan dasar dan daya imajinasi calon siswa.

• Pos Karakter dan Agama: Pos ini menekankan pada materi perkembangan anak, materi Intensive Course Program (ICP), dan pengenalan mengaji. Melalui pos ini, sekolah mulai menanamkan fondasi akhlak dan karakter mulia.

Mengenal Keunikan Setiap Anak

Kepala SD Muhammadiyah 26 Surabaya, Yunita Puspitasari, menegaskan bahwa proses observasi ini jauh dari sekadar tes akademik.

“Kami memandang observasi ini sebagai gerbang pengenalan. Kami tidak sekadar menilai kemampuan, tetapi ingin mengenal keunikan dan gaya belajar setiap anak. Dengan data yang komprehensif, kami bisa memberikan layanan pendidikan yang lebih personal, sesuai, dan menyenangkan,” ungkapnya.

Sementara anak-anak berinteraksi, para orang tua juga terlibat aktif dalam sesi wawancara bersama guru kelas dan tim psikolog sekolah. Sesi ini menjadi jembatan penting untuk membangun komunikasi, di mana orang tua berbagi informasi mendalam mengenai kebiasaan belajar, pola interaksi, dan potensi tersembunyi anak di lingkungan rumah.

Fokus pada Kemandirian dan Kepercayaan Diri

Pipit, Ketua Panitia Observasi, menjelaskan konsep kegiatan tahun ini yang berlandaskan pengembangan karakter.

“Konsep kami tahun ini adalah mendorong kemandirian dan keberanian untuk mencoba. Kami ingin anak-anak merasa gembira dan aman, sehingga kami bisa melihat potensi alami mereka berkembang tanpa tekanan. Respon positif dari orang tua menjadi bukti bahwa pendekatan interaktif ini diapresiasi,” tambahnya.

Hasil awal observasi menunjukkan antusiasme tinggi dan daya imajinasi yang kuat pada sebagian besar calon siswa. Temuan ini akan menjadi dasar krusial bagi guru dalam merancang strategi pembelajaran yang student-centered dan berfokus pada potensi serta karakter anak.

SD Muhammadiyah 26 Surabaya melalui kegiatan ini sekali lagi menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan holistik yang berorientasi pada pengembangan karakter, kreativitas, dan akhlak mulia, menjadikannya langkah awal yang positif menuju perjalanan belajar yang bermakna. (Winda/Novi)