Maulid Nabi : Meneladani Rasulullah bukan Sekedar Tradisi

Salim Bahrisy
Jumat, 5 September 2025 15:27 WIB
Istimewa

Meneladani Rasulullah bukan hanya sekadar mengikuti tradisi, tetapi juga sebuah jalan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Kelahiran Nabi Muhammad SAW, atau yang kita kenal sebagai Maulid Nabi, adalah momen penting untuk merenungkan kembali ajaran dan akhlak beliau yang mulia. Rasulullah adalah teladan sempurna yang diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia.

​Meneladani Rasulullah: Dampak Positif untuk Diri dan Lingkungan


​Banyak penelitian dan jurnal ilmiah modern yang secara tidak langsung mendukung ajaran tentang pentingnya perilaku baik.

Sikap-sikap yang dicontohkan Rasulullah seperti kejujuran, kasih sayang, empati, dan kepedulian terhadap sesama telah terbukti secara ilmiah dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
1. Dampak Psikologis Positif
​Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan bahwa perilaku altruistik (sikap suka menolong dan peduli pada orang lain) secara signifikan meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup. Ketika kita menolong sesama, tubuh melepaskan endorfin yang menimbulkan perasaan hangat dan bahagia. Ini selaras dengan ajaran Rasulullah yang selalu menekankan pentingnya membantu orang lain.
​2. Dampak Sosial dan Lingkungan​Jurnal ilmiah lain seperti yang dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI) menyoroti bagaimana perilaku pro-lingkungan dan kepedulian terhadap alam dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Rasulullah adalah figur yang sangat peduli pada lingkungan, beliau melarang merusak pohon tanpa alasan dan menganjurkan untuk menanamnya. Sikap ini sangat relevan dengan isu lingkungan yang kita hadapi saat ini. Meneladani kepedulian beliau dapat menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab terhadap bumi.

​Al-Qur'an secara tegas menyebutkan bahwa Rasulullah adalah teladan yang harus diikuti. Allah berfirman dalam
​Surah Al-Ahzab (33:21)
 "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
​Ayat ini secara eksplisit menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah uswatun hasanah (teladan yang baik) bagi umat manusia.

Lalu dalam
​Surah Ali Imran (3:31)
​Terjemahan: "Katakanlah (Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
​Ayat ini menegaskan bahwa mengikuti Rasulullah adalah bukti nyata dari kecintaan kita kepada Allah SWT.

​Menerapkan Teladan Rasulullah dalam Kehidupan Sehari-hari


​Meneladani Rasulullah bukan hanya sebatas ibadah ritual, melainkan juga harus tercermin dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari. Mulailah dari hal-hal kecil seperti:
​Berbicara dengan santun dan jujur. Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang Al-Amin (yang dapat dipercaya).

​Menyebarkan salam dan senyum. Senyum adalah sedekah. Sikap ramah ini menciptakan suasana positif di lingkungan sekitar.
​Menolong sesama yang membutuhkan. Kepedulian sosial adalah salah satu pilar utama dalam ajaran Islam.
​Menjaga kebersihan dan lingkungan. Kebersihan adalah sebagian dari iman.

​Dengan meneladani akhlak Rasulullah, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih damai, harmonis, dan penuh kasih.

Baca Lainnya
Maulid Nabi: Antara Tradisi Syiar dan Tafsir Puritan
Didik Hermawan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 5 Hari
Renungan untuk Para Anggota MPR RI di HUT Ke-80 RI
M Arif'an
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 26 Hari