Refleksi Pendidikan Akhir Tahun 2024: Kolaborasi untuk Pendidikan Seutuhnya
yupan
Selasa, 31 Desember 2024 13:55 WIB

Oleh: Alvin Nurwahyu Sokhem M. S.Pd. Gr (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAMX)
Di penghujung tahun 2024, menjadi momen yang tepat untuk melakukan refleksi, terutama dalam konteks pendidikan. Saat tahun berganti, banyak yang merasa perlu untuk mengevaluasi perjalanan yang telah dilalui, baik oleh individu, lembaga pendidikan, maupun masyarakat secara keseluruhan.
Dalam refleksi ini, kita bisa menilai sejauh mana perkembangan yang telah dicapai dalam mengembangkan kualitas
pendidikan, baik dari segi siswa, guru, maupun sistem yang mendukungnya.
Tak kalah penting, kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat memiliki peranan yang sangat besar dalam menciptakan pendidikan yang seutuhnya.
Pengembangan Siswa: Fokus pada Potensi dan Karakter
Siswa adalah fokus utama dalam setiap sistem pendidikan.
Tak hanya soal pencapaian akademis,
Pendidikan kini berusaha untuk mengembangkan siswa secara holistik, dengan perhatian lebih pada karakter, keterampilan sosial, dan kemampuan berpikir kritis.
Dalam surat An-Nahl ayat 125, Allah SWT berfirman, “Dan Kami telah memberikan hikmah kepada sebagian manusia di antara mereka, dan sebagian mereka diberi sedikit ilmu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi ilmu itu lebih unggul daripada orangorang yang tidak diberi ilmu.”
Ayat ini menunjukkan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia. Pendidikan harus membekali siswa dengan berbagai keterampilan, termasuk berpikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi efektif, agar mereka mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Sekolah-sekolah di berbagai daerah semakin mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka, memastikan siswa tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki sikap dan perilaku yang baik.
Kegiatan ekstrakurikuler dan pendampingan emosional turut berperan dalam membentuk siswa menjadi individu yang siap menghadapi masa depan.
Pengembangan Guru: Meningkatkan Profesionalisme
Peningkatan kualitas pendidikan tak lepas dari peran guru.
Para guru diharapkan tidak hanya menguasai materi pelajaran, tetapi juga memiliki kemampuan untuk membimbing, menginspirasi, dan membentuk karakter siswa.
Di akhir tahun ini, banyak refleksi dilakukan terkait upaya pengembangan profesionalisme
guru. Program pelatihan, workshop, dan seminar terus digelar untuk memastikan guru memiliki pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam mengajar.
Selain itu, kemampuan interpersonal, seperti
berkomunikasi dengan siswa dan orang tua, juga menjadi fokus penting dalam pengembangan diri guru.
Kolaborasi Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat: Salah satu hal yang semakin disadari dalam refleksi pendidikan tahun ini adalah pentingnya kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 110, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-fajir.”
Ayat ini mengajak umat Islam untuk menjadi umat terbaik yang saling bekerja sama dalam kebaikan. Dalam konteks pendidikan, kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat merupakan wujud nyata dari
ajakan tersebut.
Ketiga elemen ini harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
proses belajar siswa.
Pendidikan di Lingkungan Keluarga dan Masyarakat
Pendidikan dimulai dari rumah. Keluarga memegang peran penting dalam mengajarkan nilai-nilai moral dan karakter.
Orang tua yang memberikan teladan yang baik serta perhatian terhadap perkembangan pendidikan anak akan membantu menciptakan dasar yang kuat bagi kesuksesan mereka.
Selain itu, masyarakat yang peduli terhadap pendidikan turut berperan penting dalam menciptakan suasana belajar
yang positif di luar lingkungan sekolah.
Harapan untuk Tahun Depan
Memasuki tahun 2025 ini, penting bagi semuanya untuk terus meningkatkan upaya dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik.
Pengembangan potensi siswa, guru, serta kolaborasi antara sekolah, keluarga, dengan masyarakat harus menjadi langkah yang perlu dioptimalkan.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk terus berkembang, diharapkan pendidikan Indonesia dapat lebih
inklusif dan menyeluruh, mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik.
Baca Lainnya
Dari Penguasa ke Mitra: Transformasi Peran Pemerintah dalam 25 Tahun Reformasi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
“Youth Guarantee", Dari Kampung Anak Negeri ke Kampung Harapan: Surabaya Bisa Jadi Pelopor Perlindungan Anak Berbasis Komunitas
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Dua Kader Muda Muhammadiyah Terbitkan Buku Bagaimana Jika Aku Tidak Berhasil?
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 12 Hari
Ragam Jenis Bahagia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 13 Hari
Energi Kepemimpinan: Bahagia Membahagiakan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 13 Hari
Bulan Hurum: Amalan Masuk Surga dengan Selamat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 14 Hari
Kampung Anak Negeri dan Asrama Bibit Unggul Menguatkan Sekolah Rakyat Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 14 Hari
Mengenang 32 Tahun Buruh Marsinah, Penggerak Sejahtera
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Model Kepemimpinan Spiritual Berbasis Nilai Islam dalam Transformasi Pemerintahan Daerah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 17 Hari
Sambut Hari Pendidikan Nasional, Muhammadiyah Berkomitmen Membangun Bangsa
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 20 Hari