Sejarah Rakaat Sholat, dari 50 Kali menjadi 5 Waktu
Aris Hidayah
Sabtu, 17 Agustus 2024 20:32 WIB

Oleh: Aris Hidayah
Pengurus LKSA Rumah Pintar Matahari
Anggota Majelis Kader PCM Krembangan Surabaya
Sholat merupakan ibadah wajib yang dilakukan oleh umat Muslim. Kegiatan sholat meliputi perkataan dan perbuatan yang diawali dengan gerakan takbir dan diakhiri dengan gerakan salam.
Dalam Islam, sholat yang wajib dilakukan dalam sehari adalah sholat lima waktu, yaitu:
1. Subuh 2 rakaat,
2. Dzuhur 4 rakaat,
3. Ashar 4 rakaat,
4. Maghrib 3 rakaat,
5. Isya 4 rakaat.
Namun, awalnya, Nabi Muhammad mendapat perintah dari Allah bahwa sholat wajib bagi Muslim bukan lima kali, tetapi 50 kali.
Bagaimana sejarah jumlah rakaat sholat? Dulunya 50 kali Perintah sholat lima waktu pertama kali diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad dalam peristiwa Isra Miraj.
Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab di masa kesepuluh kenabian.
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad pada malam hari dari Mekkah menuju ke Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa di Palestina.
Sementara itu, Miraj adalah perjalanan Nabi diangkat menuju langit ketujuh, Sidratul Muntaha, dan bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa naiknya Nabi Muhammad menuju langit ketujuh inilah, Beliau mendapat perintah sholat dari Allah SWT.
Perintah tersebut adalah untuk umat Nabi Muhammad diperintahkan untuk beribadah sholat sebanyak 50 kali dalam sehari. Nabi Muhammad pun menerima perintah tersebut.
Lalu, bersamaan dengan turunnya Jibril dari Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad juga ikut turun dan bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Musa kemudian menyampaikan bahwa umatnya tidak akan sanggup menjalankan sholat sebanyak 50 kali dalam sehari.
Nabi Musa kemudian menyuruh Nabi Muhammad kembali ke Rabb-Mu untuk meminta keringanan. Nabi Muhammad kemudian diantar kembali oleh Malaikat Jibril bertemu dengan Allah SWT.
Setelah menyampaikan keinginannya, Allah SWT memberikan keringanan bagi umat Nabi Muhammad. Keringanan tersebut berupa perubahan sholat 50 kali dalam sehari berkurang menjadi 10 waktu salat dalam sehari.
Setelah itu, Nabi Muhammad kembali turun dan bertemu dengan Nabi Musa. Nabi Muhammad pun menceritakan keringanan yang sudah diberikan Allah SWT kepada Nabi Musa, dari 50 kali menjadi 10 kali dalam sehari.
Namun, Nabi Musa kembali menyuruh Nabi Muhammad kembali ke Rabb-Mu untuk meminta keringanan lagi. Nabi Muhammad kembali untuk ketiga kalinya, sampai akhirnya Allah SWT meringankan dari 10 kali menjadi 5 kali salat dalam sehari.
Lima waktu inilah yang kemudian dikenal dengan salat Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya, dengan total jumlah 17 rakaat .
Baca Lainnya
Mencintai Perdamaian ala Rasulullah: Tabayun dan Menjaga Persaudaraan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Maulid Nabi : Meneladani Rasulullah bukan Sekedar Tradisi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Maulid Nabi: Antara Tradisi Syiar dan Tafsir Puritan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Istilah Dinonaktifkan Anggota DPR Tidak Ditemukan dalam UU
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
Dari Ojol ke Martir: Affan Kurniawan dan Krisis Kemanusiaan Kita
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 11 Hari
Al-Qur’an dalam Perspektif Hermeneutika Amina Wadud: Membebaskan dari Bias Gender
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 19 Hari
Proses Pencalonan Hakim Konstitusi di DPR Dipertanyakan Keabsahannya ?
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 19 Hari
HUT RI ke-80 dan Hari Konstituai: Refleksi UUD NRI Tahun 1945
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 23 Hari
Civil Society Islam: Peran Muhammadiyah dan NU dalam Artikulasi Kemerdekaan Indonesia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 24 Hari
Renungan untuk Para Anggota MPR RI di HUT Ke-80 RI
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 26 Hari